Jumat, 24 Mei 2013

Masa SMK KU,,,

Kini aku telah lulus SMP. Setelah beranjak dari SMPN 1 TAWANGMANGU ini Aku tak tahu apakah orangtua ku akan menyekolahkan aku. Aku hanya menjawab terserah ketika orangtuaku bertanya aku mau sekolah atau kerja. Orangtua pun menyuruhku sekolah saja.

Hari itu ayahku mengantarkanku. Akupun hanya ikut saja tanpa tahu mau bersekolah dimana. Bapak pun mengantarkan ku ke SMKN 2 Karanganyar untuk sekedar cari informasi,informasipun aku dapat. Di perjalanan pulang ketika kami melintas di depan SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar ku di tawari bapak untuk melihat-lihat ke dalam. Namun aku enggan dan tidak tertarik . begitu juga ketika Bapak mengajaku ke SMK Satya Karya sam seperti tadi ku juga enggan memasukinya. Sampai di karangpandan Bapak mengajaku ke SMAN Karangpandan akupun sedikit tertarik tuk memasukinya.

Hari pendaftarpun di mulai ku hanya mendaftar di SMKN 2 Karanganyar. Aku mendapat no.pendaftaran kelompok terakhir sehigga jadwal tes pada hari terakhir. Namun waktu tes aku tak lulus tes fisik waktu itu tinggi badanku kurang tuk masuk jurusan ototronik. Ternyata teman SMP ku pun senasib denganku. Kita berdua mengajukan tuk pindah jurusan ke RPL karena hanya diRPL dan tekstil tapi kuota RPL sudah terpenuhi kami hanya bisa masuk tekstil bila ingin berskolah disitu tapi orang tuaku tak membolehkannya. Akhirnya aku memutuskan untuk pindah ke sekolah lain sedang kawanku tetap berskolah dsitu dengan jur tekstil.

Akhirnya berkasku aku bawa ke SMAN KARANGPANDAN tapi pendaftaran sudah ditutup. Orangtua menanyakan mau sekolah dimana kamu?? Aku bingung,aku bilang satya karya tapi bapak tak memperbolehkannya akhirnya waktu hari terakhir liburan bapaku membawa ku tuk masuk ke SMK MUHAMMADIYAH 3 KARANGANYAR. Dan dijur otomotif karena satu-satunya jurusan diskolah itu pada hari itu aku resmi jadi murid disana. Sedikit ada penyesalan dalam diri ini ketika temanku bertanya kok ndak masuk ke SMA Muhammadiyah 1 karanganyar ae. Aku ndak begitu tahu,kalau tahu begitu aku masuk sana. Semester 1 ku lalui dengan penuh iri, iri ketika melihat temen” yg bersragram smk /sma negri. Kawan-kawan disini pun tak serajin SMP karena maklum banyak dari mereka pilih STM karena lebih banyak Praktek dan teori. Orang bilang anak SMK modalnya otot sedang anak SMA otak. Ada sesuatu yang membuat asing bagiku karena dari 6 kelas muridnya cow semua.

Disemester kedua ku mulai nyaman dengan suasana ini ku mulai mampu menerima semua walau terkadang rasa itu masih ada. Hal yang membuatku tidak nyaman waktu itu ketika Ujian. Aku berjuang mati”an dengan belajar namun kawanku dengan seenaknya mencontek itulah yang membuatku jadi orang yang paling dibenci ketika ujian.
Smester 2 pun ku lalui dengan prestasi. Sehingga aku bersama yoga,widodo,muh.slaiwan dan septian keluar dari o6 dan masuk XI o1. Di XI o1 pun hal yang sama aku rasain kawan” disini tak murni 5 besar dari kelas masing-masing sebagian .bahkan mayoritas mantan xo1. Selain itu ada mapel yang paling aku takutin yaitu PRAKTEK,,aneh kale ya...anak STM tapi takut PRAKTEK. Aku lebih suka mtematika,fisika ato yang lainya yang sifatnya teori. Teman-teman bilang kamu itu cocoknya masuk SMA. Tapi mau gimana lagi nasi udah terlanjur jadi bubur,kayu terlanjur jadi arang. Dalam hati aku ingin pindah ke SMA tapi kasihan orang tua beliau telah membayar berjuta-juta apakah aku harus menyia-nyiakanya.

Hari-hari bersekolahpun aku lalui bagai pasang surutnya air laut kadang semangatku pasang kadang semangatku surut. Menginjak semeter 4 ini adalah semester yang aku takutin karena semester ini aku harus PKL untuk mengasah skillku dan mengenal dunia luar. Sayangnya aku tak mempunyai banyak skill dasar otomotif. Setelah ditolak 3 kali akhirnya ku ditrima di salah satu bengkel daerah matesih. Masa-masa PKL 2 bulan, ku lalui tanpa semangat. Inilah nasibku sebagai orang yang tersasar masuk otomotif ketika PKL jadi pelampiasan emosi pemilik bengkel. Jadi ketika berangkat aku sangat-sangat malas apa lagi ketika satu-satunya karyawan disitu ndak masuk seakan hari itu neraka bagiku. Hanya mas marno karyawan bengkel itu yang baik padaku yang percaya padaku.Masa PKL berakhir ini seperti aku baru merdeka dari penjajahan rasanya. Hari pertama sekolah ku lalui dengan penuh semangat. Alhamdulillah Semester ini pun ku tutup juga dengan prestasi.

Tapi neraka kembali menyapa ketika aku harus PKL tahap ke dua,yaitu awal semester 5. Aku tak mau kembali ke bengkel dulu aku pengin pindah. Kali ini aku tak sendiri aku bersama temanku hendi. Dengan dia dan temannya aku mendaftar di PO.Langsung Jaya. Namun bulan itu disana tidak menerima anak PKL. Akhirnya hari berikutnya aku mendaftar di bengkel lainnya akhirnya aku diterima. Seperti PKL pertama hari-hariku seakan hampa walau ada temannya namun tetap ae PKL’e bagai neraka bagiku apa lagi ketika orang-orang bengkel hampir tiap pekan rutin entah 2 ato 3 kali pasti mabuk itu yang membuatku pengin pergi,pengin lari dari situ. Ketika mereka melakukan itu aku dan hendi hanya bisa menghindar dan menghibur diri dengan HP yang setia menemaniku.Hal-hal itu juga yg membuat aku jarang masuk PKL. Waktu itu bulan ramadhan namun orang-orang bengkel pun tetap melakukan rutinitas mabuknya. Lagi-lagi penyesalan datang andai saja aku masuk SMA aku tak akan mengalaminya. Seminggu sebelum usai PKL hendy pamit dengan alasan yang gag begitu ku tahu. Kini tinggal aku sendiri yang menghadapi ini semua. 2 hari kemudian aku juga pamit walau masa PKL berakhir 4 hari lagi.

PKL selesei bagiku waktu itu aku sangat bahagia apalagi itu ketika hari lebaran. Libur lebaran usai kini saat masuk kembali kontradiksi dengan PKL aku hadapi hari itu dengan penuh semangat. Kini aku kembali masuk XIIo1 bersama ahmad,astony,eka,mustofa dan kawand” sekelas baru yang murni 5 besar dari tiap kelas. Banyak dari mereka yang pantas masuk XIIo1 tapi ada sebagian yang mestinya ndak pantas. Aku sangat menikmati suasana kala itu. Ini beda sama kelas XI atopun kelas X. Kawan”nya pun sangat friendly. Ternyata teman sekelas cow semua lebih enak dari pada temen sekelas campuran cew dan cow. Dengan komando bu eny guru kimia sekaligus wali kami kami siap berjuang tuk UAN.

Banyak kisah yang aneh tapi menggelitik dikelas XIIo1 anak-anaknya pada narsis mereka suka berfoto-foto dan satu lagi mereka suka bawa bekal nasi. Suasana yang sangat menyenangkan ketika makan siang bersama dengan bekal masing-masing seakan bernostalgia zaman TK. Selain itu anak”nya pun juga rajin” ketika istirahat jam pertama ada satu hal yang membuatku salut dengan semangat mereka sholad dhuha berjamaah.

Disemester ini aku dapat pengalaman baru. Itu datang dari Bu upie guru Fisika ku. Beliau menunjukku dan ahmad serta anak kelas XI tuk mewakili sekolah dalam lomba Fisika di UNS. Dalam lomba aku dan ahmad lolos kebabak kedua tapi sayang babak kedua kita hanya masuk sepuluh besar itu sudah cukup bagiku walau tak meraih juara aku cukup menikmatinya. Karena aku baru pertama kali ditunjuk tuk mewakili sekolah dalam perlombaan.di Akhir semester ku ditunjuk kembali tuk mewakili sekolahan dalam lomba matematika tehnik tingkat kabupaten oleh bu eni guru matematikaku. Aku persiapkan sungguh-sungguh kali ini, akhirnya aku dinyatakan sebagai juara pertama. Namun sayang hal itu tak berlaku aku di diskualifikasi karena mungkin ada sekolah lain yang ndak terima karena aku sudah kelas XII.

Semester 6,,adalah semester penentuan nasibku disekolah ini. Banyak masalah ku hadapi pada semester ini ketika bapak marsidi mengumumkan beasiswa bidikmisi aku sangat tertarik aku cari informasi lebih jauh ke BP. Hanya beberapa info yang aku dapat. Lantas aku pun nyari di internet aku banyak info disana tapi ada hal yang membuatku ragu yaitu ini membutuhkan keaktifan dari sekolahan. Akhirnya aku gugurkan mimpi itu.
Dsela ksibukanku mempersiapkan UAN aku diajak temanku topik untuk menghadiri pengajian IPM yg pada saat itu SMK kita yang jadii tuan rumah. Aku merasakan hal yang sangat berbeda rasanya begitu nyaman. Aku pengen banget bergabung sama IPM tapi sayang umurku di SMK itu tinggal beberapa lagi.

Disemester ini juga tak disangka ada seorang wanita yang menyatakan perasaannya kepadaku dan aku menerimanya namun ternyata aku salah,aku seharusnya tak menerimanya karena itu belum saatnya bagi aku. Tak beberapa lam kemudian dia ku putus. Ku terangkan kenapa aku putus dia. Aku tak tahu dia mengerti atau gak yang penting bagiku tambang dosa ku berkurang satu.

Akhirnya ujian pun dimulai ku hadapi dengan penuh optimis bisa. Setelah ujian aku terkadang masih keskolah terkadang maen internet bersama yuono diperpust atau mnyebarkan brossur ke smp-smp.hari pengumuman pun tiba alhamdulillah aku dinyatakan lulus. Namun aku tak meraih peringkat 3 besar. Dari halaman ini lah aku dilantik dan dari halaman ini pula aku dilepas.



0 komentar:

Posting Komentar