Jumat, 06 Mei 2011

Ciri Ciri Wanita ShoLeh ....


Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah s.w.t.

Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu:

1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami

Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut:


1. Taat kepada Allah dan RasulNya


Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ?

- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada bersamanya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga

2. Taat kepada suami

- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.
- Tidak cemberut di hadapan suami.
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami.
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga


FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA

---------------------------------------

Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah datang dari faktor dalam. Bukanlah faktor luar atau yang berbentuk material sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh para pejuang hak-hak palsu wanita.


Faktor-faktor tersebut ialah:


1) Lupa mengingat Allah


Kerana terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara anak-anak, maka tidak heran jika banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya telah lalai dari mengingat Allah. Dan saat kelalaian ini pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi diri mereka, di mana syetan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.


Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-Jathiah, ayat 23: artinya:


" Maka sudahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya."


Sabda Rasulullah s.a.w.: artinya:

"Tidak sempurna iman seseorang dari kamu, sehingga dia merasa cenderung kepada apa yang telah aku sampaikan." (Riwayat Tarmizi)

Mengingati Allah s.w.t. bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri majlis-majlis ilmu.


2) Mudah tertipu dengan keindahan dunia


Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syetan dengan mudah memperalatkannya untuk menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelimang dengan dosa dan noda.

Tidak sedikit yang sanggup durhaka kepada Allah s.w.t. hanya kerana kenikmatan dunia yang terlalu sedikit.

Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-An'am: artinya:

" Dan tidaklah penghidupan dunia ini melainkan permainan dan kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, oleh karena itu tidakkah kamu berfikir."

3) Mudah terpedaya dengan syahwat

4) Lemah iman
5) Bersikap suka menunjuk-nunjuk.

Read more…

Ciri-ciri Laki-laki Yang Sholeh

Yaitu Laki-laki yang:
1. Senantiasa taat kepada Allah swt dan Rasullulah saw.
2. Jihad Fisabilillah adalah tujuan hidupnya.
3. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
4. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah swt.
5. Ikhlas dalam beramal.
6. Kampung akhirat maejadi tujuan utama hidupnya.
7. Sangat takut kepada ujian Allah swt. dan ancamannya.
8. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
9. Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
10. Sholat malam menjadi kebiasaannya.
11. Tawakal penuh kepada Allah taala dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah swt
12. Selalu berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit.
13. Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
14. Sangat kuat amar maaruf dan nahi munkarnya.
15. Sangat kuat memegang amanah, janji dan kerahasiaan.
16. Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi kebodohan manusia,
senantiasa saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada
Allah swt.
17. kasih sayang dan penuh pengertian kepada keluarga.

Read more…

Ciri-ciri suami pilihan

KASIH manusia sering bermusim,
sayang manusia tiada abadi.
Kasih Tuhan tiada bertepi, sayang Tuhan janji-Nya pasti.
suamisoleh.jpgITULAH sedikit dari bait-bait lagu Raihan. Lantaran kasih manusia yang sering bermusim dan sayangnya yang tidak kekal lama, kita perlu sentiasa berwaspada terutamanya dalam memilih pasangan. Andainya sedikit daripada cinta itu hendak diberi pada seseorang yang boleh digelar suami, secara ringkas pilihlah seorang lelaki yang…
  • Kuat agamanya
    Biar sibuk sekalipun, solat fardu tetap terpelihara. Utamakanlah pemuda yang taat pengamalan agamanya. Lihat saja Rasulullah menerima pinangan Saidina Ali buat puterinya Fatimah. Lantaran ketaqwaannya yang tinggi biarpun dia pemuda paling miskin. Utamakanlah pemuda yang jujur membimbing dan memelihara iman anda.
  • Baik akhlaknya
    Ketegasannya nyata tetapi dia lembut dan bertolak-ansur hakikatnya. Sopan tutur kata gambaran peribadi dan hati yang mulia. Rasa hormatnya pada warga tua ketara. Mudah di bawa berbincang. Tidak terlalu berahsia.
  • Tegas mempertahankan maruah
    Pernahkah dia menjengah ke tempat-tempat yang menjatuhkan kredibiliti dan maruahnya sebagai seorang Islam? Adakah dia jujur sebagai pelindung maruah seorang perempuan?
  • Amanah
    Jika dia pernah mengabaikan tugas yang diberi dengan sengaja ditambah pula salah guna kuasa, lupakan saja si dia.
  • Pemurah tetapi tidak boros
    Dia bukanlah kedekut tapi tahu membelanjakan wang dan harta dengan bijaksana. Setiap nikmat yang ada dikongsi bersama mereka yang berhak.
  • Tidak liar matanya
    Perhatikan apakah matanya kerap meliar ke arah perempuan lain yang lalu-lalang ketika berbicara. Jika ya jawabnya, dia bukanlah calon yang sesuai buat kamu.
  • Terbatas pergaulan
    Sebagai lelaki dia tahu dia tidak mudah jadi fitnah orang, tetapi dia tidak mengamalkan cara hidup bebas.
  • Rakan pergaulannya
    Rakan2 pergaulannya adalah mereka yang sepertinya. Sebaik-baik teman adalah teman yang soleh.
  • Bertanggungjawab
    Rasa tanggungjawabnya dapat diukur kepada sejauh mana dia memperuntukkan dirinya untuk ibu bapa dan ahli keluarganya. Jika ibubapanya hidup melarat sedang dia hidup hebat, nyata dia tidak bertanggungjawab.
  • Tenang wajah
    Apa yang tersimpan dalam sanubari kadang2 terpancar pada air muka. Wajahnya tenang, setenang sewaktu dia bercakap dan bertindak.
Berbahagialah kamu jika diintai calon yang demikian sifatnya.

Read more…

Selasa, 03 Mei 2011

ciri-ciri anak sholeh



1. Cinta kepada Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun dan tidak beribadah kepada selainNya seperti beribadah kepada, Sapi, Kerbau, Matahari, Nyi Roro Kidul, Dewa-Dewi, Batu, Pohon-pohon besar, Kuburan orang sholeh, patung dan lain sebagainya.

2. Cinta kepada Muhammad SAW sebagai Nabi utusan Allah dengan mematuhi perintahnya dan menjauhi apa yang dilarangnya, serta percaya dengan risalah yang dibawanya yaitu hadits atau As-Sunnah.

3. Cinta kepada Al-Qur’an, dengan selalu membacanya, kemudian senantiasa muroja’ah berusaha menghafalnya karena orang yang menjaganya akan mendapatkan syafaat atau pertolongan kelak di hari kiamat atau hari pembalasan.

 4. Cinta kepada shahabat-shahabat Muhammad SAW yang turut membela dan memperjuangkan Islam disisi Rasulullah SAW dengan tidak membenci mereka ataupun mencaci mereka.

5. Cinta kepada Keluarga Rasulullah yang turut berjuang bersama Rasulullah menyebarkan Islam ke seluruh negeri dan cinta kepada orang-orang yang selalu mengikuti jalannya Rasulullah SAW.

6. Cinta Sholat lima waktu dengan tidak sekalipun meninggalkannya serta mengerjakan sholat-sholat sunnah, bagi anak laki-laki berjama’ah di Masjid dan anak perempuan sholat di rumah mereka tepat pada waktunya
.
7. Cinta masjid, karena masjid adalah rumah Allah dengan tidak membuat keributan di dalamnya serta tidak bercanda atau tertawa ketika sholat karena cinta mereka kepada Allah dan menghargai rumah Allah.

8. Cinta kepada kedua orang tua, dengan mematuhi perintahnya, tidak menyakiti hati mereka, selalu berbuat baik kepada mereka, berusaha menyenangkan hati orang tua dan tidak menyusahkan atau membandel terhadap keduanya.
9. Cinta kepada saudara, adik-kakak, kakek-nenek, paman-bibi, tetangga dan seluruh kaum muslimin di seluruh dunia.

10. Cinta dan sayang kepada fakir miskin, anak terlantar, anak yatim, dengan memberikan bantuan sesuai dengan keperluan mereka dan perduli serta tidak mencemooh atau mengolok-olok mereka sebab mereka adalah juga hamba Allah.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari 10 ciri anak sholeh dan sholehah ini. Amin

Read more…

Rabu, 23 Maret 2011

UNTUKMU ADIKKU SAYANG



Suatu petang nan sepi, diriku yang berada kejauhan darimu, didatangi perasaan itu. Apa khabar adikku? Kakakmu ini kerinduan. Dengarnya sudah masuk sekolah baru, dunia yang jauh sekali berbeza dengan duniamu yang dulu. Benar kan? Sekolah rendah dan sekolah menengah manakan sama. Kudengar khabarmu dari mama tercinta. Hajatnya mahu bercakap dengan dirimu, tapi Dia tak mengizinkan lagi kerana kau masih perlu berdagang ilmu di sekolah berasrama itu.

Adik tidak berada di rumah. Adik masih berada di sana. Adik, demi Allah tatkala mendengar suara mama tercinta berbicara tentangmu, aku bersyukur sangat. Mama sangat ceria dan bahagia bercerita, dan sangat terasa betapa Dia Maha Penyayang memilihmu dik. Ada ayat-ayat dari mama yang menggentarkan jiwaku dik,

"Kami mendengar adik membaca Quran, lenggok dan gayanya dah berubah. Lagi sedap dari dulu dan bunyinya macam orang-orang tahfiz mengaji..."

Adik, boleh kubayangkan wajah mama tatkala itu.. Wajah ketenangan yang seolah-olah tak pernah diusik oleh riak resah kemashalatan.. Adik, nanti perdengarkan kepada kakak juga iya? Mahu dengar juga bacaan penyejuk hati mama itu..

Adik, sekarang kudengar bait-bait lagu ini. Lagu yang ditujukan pada kekasih, mungkin.. Tapi entah kenapa dik, bila kudengar saja lagu ini, aku teringatkanmu. Dengar ya..
Baik-baik Sayang ~ Wali Band

Aku tak ingin kau menangis bersedih
Sudahi air mata darimu
Yang aku ingin erti hadir diriku
Kan menghapus dukamu sayang
Kerna bagiku kau kehormatanku
Dengarkan dengarkan aku

Hanya satu pintaku untukmu dan hidupmu
Baik-baik sayang ada aku untukmu
Hanya satu pintaku di siang dan malammu
Baik-baik sayang kerna aku untukmu

Adik, seperti kebiasan orang yang terpaksa melindungi orang-orang bawahannya. Mana mungkin akan kubiarkan dirimu menangis dan bersedih. Tak mahu adik bersedih, tak mahu adik menangis kerna ku tahu erti hadir diriku padamu, dik. Sepertinya aku ini permaisurimu, bidadarimu, kaptenmu.. Ringkas kata, aku idolamu.

Pernah dulu, aku dipandang jelek, tapi kau saja yang mengatakan aku comel. Pernah dulu, aku menghindarimu kerana keletihan, lalu kau tunggu aku di luar bilik dan juga mengintaiku di sebalik jendela bilikku. Pernah dulu, aku mengurungkan diri dan menyeksa diri kerna mengalami gangguan jiwa lantaran penangan cinta manusia, dan kau masih sama dik. Menungguku di luar bilik dan mengintai keadaanku di sebalik jendela bilik. Dan senyumanmu sangat ikhlas terukir.

Senyuman yang mahu mengundang senyumanku. Senyuman yang merayukan senyumanku. Lalu dengan separuh hati, ku terpaksa ukirkan juga senyuman. Dan ajaibnya dik, senyumanmu makin berseri malah melebar. Gembira bila kakak gembira iya? Walau masih kecil, kau mahu berlagak besar. Seolah-olah mahu berkata, "Jangan bimbang kakak! Adik ada! "

Cinta apa yang kau hulurkan itu dik? Sungguh berbesar hati jika kehadiranku bakal menghapuskan dukamu. Sesungguhnya aku tahu kemampuanku. Aku tak sepertimu, cemerlang serba serbi. Aku, dari dulu hanya murid biasa, pelajar biasa, dan mahasiswi biasa. Dari dulu hingga sekarang pencapaianku biasa-biasa. Ingin aku katakan, kegembiraan terulung mama dan abah adalah dari pencapaianmu dan juga pencapaian kekandamu yang seorang lagi.

Ada kerungsingan yang mengetuk hatiku suatu tika dulu. Jika kalian berdua telah berada di atasku, adakah aku masih kakakmu? Adakah aku masih kaptenmu? Tak kupinta harta yang bakal kalian gapai. Tak kuminta kemasyhuran yang bakal kalian tempa. Hanya berikan aku kehormatan yang selayaknya aku terima, kerna dari dulu cinta dan kasihku pada kalian adalah benar, insyaallah. Hormatilah mama, abah sentiasa dan hormatilah aku seadanya.. Dan buatlah semua itu kerana menuntut keredhaan Dia.
 


Hidupmu masih jauh dan masih panjang, insyaallah. Di depan hari, bermacam cabaran yang terpaksa kau hadapi. Masihkah aku ada untukmu bila tiba masa itu? Hanya dengan izin-Nya. Dari dulu dan mungkin hingga sekarang, aku hanya mampu memberi sokongan moral. Ingat ya.. Sampai satu masa, aku akan ketandusan solusi pada permasalahanmu. Kata-kataku tidak lagi menjadi ubat penenang hatimu. Senyumanku tidak lagi bakal menggembirakanmu. Kehadiranku tidak lagi menjadi kebahagiaanmu. Walau realiti ini perit untuk ditelan, aku pasrah.. Aku akan terusan mengalunkan rangkap ini dalam kebisuan.. Baik-baik sayang, kerna kau kehormatanku..
Semua keinginan akan aku lakukan
Sekuat semampuku sayang
Kerna bagiku kau kehormatanku
Dengarkan dengarkan aku

Hanya satu pintaku untukmu dan hidupmu
Baik-baik sayang ada aku untukmu
Hanya satu pintaku di siang dan malammu
Baik-baik sayang kerna aku untukmu

Baik-baik sayang, ada aku untukmu? Betapa bahagianya aku, jika itu yang sentiasa berlaku. Namun dik, jika semua dayaku telah kucurahkan untuk menolongmu, tapi Dia tak mengizinkan apa-apa perubahan berlaku, maka sedarlah dik.. Bukan aku sebaik-baik penolong! Aku ini hanya pinjaman. Pinjaman itu akan diambil satu hari nanti. Umpama sebuah robot yang bertuan. Dan robot bakal kehabisan bateri jika Tuannya mahu itu yang terjadi. 

Sesungguhnya Dialah sebaik-baik penolong. Kehadiranku hanya dengan izin-Nya untuk membantumu. Itupun dengan buah-buah pikiran yang telah Dia ilhamkan. Maka bersyukurlah pada-Nya dik. Setiap kebaikan itu dari-Nya. Jika kau bersedih atau kau gembira, maka cepat-cepatlah kembalikan hatimu pada-Nya. Itu kurniaan-Nya, maka bersyukurlah, jangan leka..

Adik, apalah sangat erti aku padamu jika dibandingkan erti Dia padamu? Apalah sangat makna kasih sayangku padamu jika nak dibandingkan kasih sayang-Nya padamu? Adik, sungguh banyak tanda-tanda kasih sayang-Nya pada kita. Telitilah kisah-kisah para sahabat dan para tabi'in yang bertaubat.  Sungguh banyak dik..

Izinkan aku menceritakan padamu kisah seorang tabi'in, Malik bin Dinar yang kukira sangat meyentuh hatiku.. Allah yang Maha Pemurah, menghadirkan rasa sakit bagi menyatakan rasa sayang-Nya pada kita.. Sakit tu tarbiyyah dari Dia, perit tu panggilan cinta Dia.

Malik adalah seorang tabi'in dan terkenal darinya kerana selalu menangis sepanjang malam sambil berkata,"Ya Rabbku, Kau sendirilah yang tahu penghuni syurga dari penghuni neraka, lalu aku termasuk yang mana? Ya Allah, jadikanlah aku penghuni syurga, dan jangan Kau jadikan aku dari penghuni neraka."

Di awal hidupnya, dia tidak mempunyai ketakwaan seperti ini. Dia berkata,"Aku mulai hidupku dengan sia-sia, banyak minum dan banyak berbuat maksiat. Aku berbuat zalim pada manusia, aku makan hak orang lain, aku memakan riba, aku memukul manusia, aku melakukan kezaliman. Tiada maksiat yang tidak kulakukan. Aku sangat fajir sehingga manusia menjauhiku."

Dia berkata lagi,"Tapi suatu hari aku ingin menikah dan memiliki anak. Maka aku pun menikah dan isteriku melahirkan anak yang kuberi nama Fatimah. Aku sangat mencintainya. Setiap kali Fatimah bertambah besar, imanku pun bertambah dan maksiatku berkurang. Mungkin Fatimah tahu kalau aku memegang botol khamr (arak), lalu ia mendekat padaku, sehingga aku menjauhkan botol itu darinya, sedang dia baru berusia dua tahun. Seakan Allah menjadikan dia melakukan itu. Setiap kali Fatimah bertambah besar, imanku pun bertambah. Dan semakin aku selangkah lebih dekat dengan Allah, maka aku sedikit demi sedikit semakin jauh dari maksiat, hingga usia Fatimah genap 3 tahun."

"Ketika usianya 3 tahun, dia mati... Maka hidupku berubah menjadi lebih buruk dari yang dahulu. Aku belum memiliki kesabaran orang beriman yang menguatkanku menerima bala, sehingga syaitan mempermainkanku. Sampai datang satu hari, maka syaitan berkata,"Mabuklah kau yang mana kau belum pernah mabuk seperi itu sebelumnya.." . Maka aku pun ingin mabuk, aku ingin minum Khamr, sehingga aku minum sepanjang malam.

Lalu aku bermimpi yang menebus kesedaranku. Aku bermimpi melihat diriku pada hari kiamat. Ketika matahari menjadi gelap, lautan berubah menjadi api, bumi bergoncang, dan manusia berkumpul di hari kiamat, manusia berbondong-bondong, aku bersama manusia, aku mendengar ada yang menyeru,"Fulan bin Fulan kemarilah menghadap pada yang Maha Memaksa."

Aku lihat wajah Fulan bin Fulan itu berubah menjadi hitam kerana ketakutan. Sehingga aku mendengar si penyeru itu memanggil Malik bin Dinar. Manusia di sekelilingku hilang, seakan tidak ada orang di bumi Mahsyar itu. Lalu aku melihat ular besar lagi ganas berjalan ke arahku sambil membuka mulutnya. Aku pun lari ketakutan, hingga aku menemukan lelaki tua lagi lemah dan aku berkata,

"Tolonglah halau dari ular itu."

Dia berkata,"Anakku, aku lemah, aku tidak mampu menolongmu, tetapi larilah ke arah ini mungkin kau akan selamat."

Aku pun lari ke arah yang dia tunjukkan. Ular berada di belakangku dan di depanku neraka. Maka aku pun berkata,

"Apakah aku akan lari dari ular dan jatuh ke neraka?"

Aku pun segera kembali lari dan ular semakin mendekat, aku kembali pada lelaki lemah itu sambil berkata,

"Selamatkanlah aku, tolonglah aku." Dia pun menangis kasihan pada keadaanku, lalu berkata,

"Aku lemah seperti yang kau lihat, aku tidak mampu melakukan apa-apa, tetapi larilah ke gunung itu mungkin kau akan selamat."

Aku pun lari ke gunung dan ular akan menyambarku. Lalu aku lihat puncak gunung itu anak-anak kecil, mereka berteriak,

"Wahai Fatimah, temuilah ayahmu! Temuilah ayahmu!"

Aku pun tahu kalau itu anakku. Aku senang anakku yang mati di usia 3 tahun menolongku, mengambil tanganku dan mengusir ular itu dengan tangan kirinya, sedang aku seperti mayat kerana takut. Lalu aku pun duduk di kamarku seperti aku duduk di dunia, dan Fatimah berkata,"Wahai ayahku,'Belumkah datang waktunya bagi orang-orang beriman, untuk tunduk hati mengingat Allah... ' (Al-Hadid: 16)".

Aku bertanya,"Wahai anakku, beritahulah padaku tentang ular itu!" Fatimah menjawab,

"Itu adalah amalmu yang buruk, yang kau besar-besarkan dan kembangkan, sehingga ia hampir memakanmu. Bukankah kau tahu wahai ayahku, bahawa amal di dunia akan berubah memiliki jasad di hari kiamat?"

Aku bertanya lagi,"Dan lelaki lemah itu?". Fatimah menjawab,

"Itu amal solehmu. Kau lemahkan dia, sehingga dia menangis melihat keadaanmu, dan tidak mampu melakukan sesuatu. Sekiranya kau tidak melahirkan aku, dan aku mati ketika kecil tentu tidak ada yang bermanfaat bagimu."

Aku pun terbangun dari tidurku sambil berteriak,"Telah datang, wahai Tuhanku... Telah datang, wahai Tuhanku... ‘Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah...' "

Aku pun mandi dan keluar solat Subuh, aku ingin taubat, kembali pada Allah. Ketika aku masuk masjid, sang imam sedang membaca,

" Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah... (Al-Hadid: 16) ".

Malik pun bertaubat sehingga dia terkenal setiap hari duduk di depan masjid sambil berkata,"Wahai hamba yang bermaksiat, kembalilah pada Majikanmu. Wahai hamba yang lalai, kembalilah pada Majikanmu. Wahai hamba yang lari, kembalilah pada Majikanmu, Majikanmu menyerumu setiap malam dan siang hari sambil berkata,'Siapa yang mendekat padaku sejengkal, maka Aku akan mendekat padanya sehasta, lalu siapa yang mendekat pada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat padanya satu depa, dan siapa mendekat pada-Ku sambil berjalan, maka Aku akan mendekat pada-Nya sambil berlari kecil'. " (HR. Bukhari dan Muslim)..."

Subhanallah.. Setiap yang berlaku pasti dan tentu ada hikmahnya.. Percayakan Dia. Sandarkan segala-galanya pada Dia. Sungguh Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang padamu. Maka, apa erti hadir-Nya padamu dik?
Aku tak ingin kau menangis bersedih
Sudahi air mata darimu
Yang aku ingin erti hadir diri-Nya
Kan menghapus dukamu sayang
Kerna bagiku kau kehormatanku
Dengarkan dengarkan aku

Hanya satu pintaku untukmu dan hidupmu
Baik-baik sayang ada Dia untukmu
Hanya satu pintaku di siang dan malammu
Baik-baik sayang kerna Dia untukmu

Jagalah dirimu baik-baik sayang, kerna kau kebangaan mama dan abah.. Kau kehormatanku..
Dan semoga kau menjadi mujahidah solehah yang bakal menjadi keharuman agama.. Semoga kau adalah kecintaan-Nya.. Jadilah seperti Fatimah binti Malik bin Dinar itu.. Bermanfaat ketika di hari kiamat..

Read more…

Selasa, 22 Maret 2011

Tawangmangu :

Tawangmangu, merupakan tempat wisata daerah pegunungan di kota Solo yang letaknya dekat di lereng Gunung Lawu. Seperti tempat wisata Kaliurang di Yogyakarta, tawangmangu memiliki udara yang dingin, berada pada tempat yang tinggi sehingga sering berkabut, sekitar 1 jam perjalanan dari Solo menuju Tawangmangu, atau sekitar 50 kilometer kearah timur, akan bayak ditemui pemandangan alam yaitu area persawahan yang hijau membentang, juga banyak jurang - jurang yang cukup curam bilamana kita sudah memasuki area Tawangmangu ini. Diwarnai dengan banyaknya penginapan berupa villa atau wisma, ada yang disewakan juga ada yang milik pribadi, serta rumah makan, restoran, atau pedagang sate keliling yang menjadi makanan favorit di tawangmangu ini. Di Tawangmangu sendiri ada tempat wisata yaitu Grojogan Sewu dengan tinggi air terjun sekitar 1000m, memang kita diharuskan membayar sejumlah retribusi karcis masuk, namun itu tidak sebanding dengan keindahan alam yang disajikannya, disana kita diharuskan berjalan menuruni undak - undakan atau tangga batu dengan jarak kecil - kecil, disekelilingnya merupakan aneka pepohonan yang mungkin sudah sangat tua usianya, seperti pohon ringin, pohon jati yang sangat rindang, tapi hati - hatilah dengan penghuni disana, yaitu ratusan monyet yang kadang cukup nakal untuk menggangu para turis dengan merampas barang bawaan mereka. Maka sesampainya di Grojogan Sewu, kita dapat menikmati pemandangan alam yang sangatlah indah disana, kita dapat bermain air, berbasah - basah sesuka hati. Jika kita kearah timur sekitar 45 menit dari Tawangmangu, kita akan menjumpai danau Sarangan, pemandangannya juga tidak kalah indahnya, kita dapat membeli makanan jadah bakar yang sangat lezat disana, sembari menaiki kapal boat untuk berkeliling disekitar danau Sarangan.

Read more…

JILBAB PUTIH



Udara panas serta angin membawa debu berhamburan dilatar sebuah rumah dan beberapa rumah disekelilingnya. Daerah Klaten tepatnya desa Mandungan, bulan agustus di desa tersebut sangatlah miris, air sulit dicari. Hari ini begitu panas, memang bulan-bulan ini sedang musim kemarau, yang menyebabkan udara dan hawa diluar rumah sangat tidak mengenakkan. Maka dari ir\tu, desa Mandungan sangat sepi, tidak ada orang = maksudnya tidak ada, benar-benar tidak ada yang diluar rumah=. Setiap orang pastilah sangat enggan keluar rumah karena hal tersebut.

Disebuah rumah jawa becat biru muda, merupakan salah satu rumah sederhana didesa itu, ada sedikit gemuruH.
“Pak, aku ndak ikut saja, aku kesel tenan!” Ucap wanita muda memakai kaos merah muda dan bercelana jeans itu diruang tamu.

“Bu?? Ayo, buruan tema-teman dipemancingan sudah menunggu! cepatlah sedikit!” Jawab seorang pria sedikit agak tua kepada wanita tersebut.

“Aku capek pak harus jadi penghibur di pemancingan itu, bayak tamu yang nggak sopan kepadaku!” ucap wanita itu kembali.

“Bu Halimah, istriku sayang! Buruan ta!!” Ucap pria itu sedikit menggertak.

“Ii…iya pak! Maaf. Yuk, kita berangkat.”

Akhirnya Halimah dan suaminya segera meninggalkan rumah dengan sepeda motor Revo nya. Mereka berjalan menyusuri jalan Jogja-Solo yang sangat panas.

“Tuhan, aku ingin bebas!” Halimah berkata dalam hati.

Halimah membuka tas merahnya dan mengambil sesuatu dari dalam tas tersebut, sebuah Al-Quran.

“Andai aku bias membacanya, andai aku seorang muslim yang dapat membaca tulisan ini dengan nada-nada indah! Aku ingin sekali Tuhan!” Kembali Halimah berkata dalam hati dan berfikir.

Disepanjang jalan menuju pemancingan dimana Halimah bekerja denan suaminya, Halimah hanya diam, tak banyak bicara satu kata pun dengan suaminya. Dia berfikir, dia dalam keadaan tertekan kali ini. Entah apa yang menyebabkan dia seperti itu.

Halimah masih membawa Al Qur’an ditangannya. Lalu ia memasukkan kembali ke tasnya itu.

Halimah memandangi pemandangan disepanjang jalan menuju tempat ia bekerja. Melewati sawah-sawah bertanamkan jagung, menyusuri jalan pedesaan yang bias dikatakan ramai.

45 menit perjalanan, sampailah mereka disuatu tempat pemancingan, dengan plank bertuliskan “Warung Apung & Pemancingan ILHAM 01”. Pemancingan hari itu sangat ramai, karena hari itu hari minggu.

Segera diparkirlah motor Revo itu ditempat parker.

“Kok baru berangkat mbak Imah??” Tanya seorang penjaga parkir kepada Halimah.

“Iya mas, mari mas,” Halimah bergegas masuk.

Halimah adalah seorang yang ramah pada siapapun, termasuk tukang parkir.

“Titip yo mas,” Ucap laki-laki yang tadi memboncengkan Halimah.

“Sip mas Bambang”

“Ok, sekarang kita saksikan penyanyi kita yang telah kita tunggu dan nanti-nantikan, mbak Imah!!” Suara itu terdengar di sound system yang terletak persisi di tengah warung apug itu.

Seketika itu halimah maju dan menuju panggung dan langsung bernyanyi dangdut. Dia menyanyi seperti ada paksaan, ada tekanan dalam batinnya, namun ia tutupi. Setelah Halimah menyanyikan 2 lagu, ia langsung duduk. Jam menunjukkan pukul 12.00 WIB. Ia ingin ke kamar mandi. Lalu ia bergegas kekamar mandi yang terletak diantara mushola dan dapur. Beberapa saat, Halimah keluar dari kamar mandi dan berjalan diatas papan-papan yang tersusun rapi, seperti rumah gadang. Dia membuka tas nya mengambil sesuatu dari tas merah nya,mengambil dompet. Mengambil beberapa uang ribuan, lalu ia memasukkan ke kotak amal. Dia berhenti sejenak, ia lihat di mushola itubeberapa orang sedang beribadah. 1 jadi imam dan yang lainnya dibelakangnya. Halimah masih juga belum berpindah dari tempatnya. Ia memandangi lekat-lekat beberapa orang yang sedang melakukan sholat itu. Tiba-tiba Halimah meneteskan air mata.

“Kenapa aku menangis?” Tanya Halimah pada dirinya sendiri. Ia lalu mencuci muka di tempat wudlu. Beberapa orang yang sholat tadi sudah selesai,ada salah satu yang menghampiri Halimah.

“Mbak,mau sholat? Ini mukenanya silakan!” Ucap seorang wanita sebaya Halimah kepada Halimah.

“E..e.. ia terimakasih mbak!” Sambil tersenyum Halimah sedikit gagap menjawab. Mukenanya berwarna putih dengan rendra berwarna hijau itu dia terima, dia bingung, benar-benar bingung apa yang harus dia lakukan disana.

Sementara itu dipanggung tempat Halimah tadi bernyanyi, Bambang, suami Halimah sedang menjadi MC. Dan didepan mushola kecil itu masih ada Halimah yang belum beranjak. Dengan pelan, ada keraguan Halimah melangkah menuju mushola. Ia mau masuk dengan kaki kanan terlebih dahulu, sepertinya Ia tahu adab memasuki tempat suci. Seperti mushola, Halimah sudah masuh, Ia menuju pojok mushola, didalam mushola masih ada seorang lelaki, sedikit lebih tua disbanding Halimah.

Halimah sedikit melirik ke lelaki itu, lelaki itupun demikian hingga akhirnya kedua mata insan itu bertemu. Lelaki itu langsung menunduk dengan berucap “Astagfirullah aladzim!”

Halimah masih memandangnya, Halimah masih membawa mukena yang diberikan seorang wanita tadi. Dia meletakkan mukena itu dialmari kembali sambil berkata “Aku belum siap. Maafkan aku!”

Sepertinya lelalki didepan Halimah, mendengar perkataannya. Seketika lelaki itu berbalik dan berdiri tepat didepan Halimah. “Assalamu’alaikum” Lelaki itu menyapa Halimah. “maaf mbak, saya tadi mendengar perkataan mbak, lalu saya kaget dan saya ingin bertanya dengan mbak. Tapi saya mohon maaf kalau saya lancing.”

“Wa’alaikumsalam” Halimah sedikit gugup dan gagap menjawab salam seorang muslim itu. “Saya Halimah, penyanyi disini mas!” Halimah menjawab sambil menata nafas dan sikapnya.

“saya Very. Sepertinya lebihenak kalau berbincang sambil duduk.”

“Kita duduk dekat situ saja mas, kosong kok.” Keduanya munuju meja kosong disamping mushola.

“maafa mbak. Ehm, mbak Halimah, kenapa tadi mbak Halimah bilang kalau belum siap. Belum siap bagaimana mbak? Maaf daya lancing Tanya seperti itu!” Very yang pertama mengajak berbicara.

Halimah menjawab dengan senyuman. Lalu very kembali bertanya “Mengapa mbak Halimah tersenyum?”

“Tidak ada apa-apa. Perlu mas Very ketauhi, maaf ya! Saya itu bukan seorang muslim!”

“Masya Allah?? Maakan saya mbak Halimah, saya ndak tahu!”

“Tidak apa-apa, saya tadi juga sempat kaget ada wanita yang memberi saya mukena. Ehm, mas Very sudah sholat?”

“Sudah mbak!” Very menjawab, namun hanya menunduk, tidak berani menatap Halimah.

Namun tidak denagan Halimah. Halimah terus saja menatap mata Very.

“Mas Very ndak usah takut gitu! Kok nunduk terus??”

“Saya tidak takut mbak. Saya menunduk karena saya menjaga pandangan daya. Saya ingin menjaga mata saya dengan tidak memandang lawan jenis dengan nafsu.”

“Apakah islam mengajarkan seperti itu mas?” Tanya Halimah.

“Tentu mbak! Menurut pribadi saya islam itu sangat luar biasa, islam itu untuk semua zaman dan bagi seluruh alam”

“Maksudnya bagaimana mas Very?”

“Mbak Halimah, dalam Al Qur’an kitab suci saya, dijelaskan tentang berbagai hal, tentang perintah dan larangan, tentang kehidupan, hari kiamat dan berbagai hal lainnya mabak. Termasuk seperti menjaga pandangan kepada lawan jenis yang bukan mhram.”

“Saya masih bingung mas Very? Saya ini bukan muslim, namun saya tertarik dengan ajaran-ajaran muslim, saya kagum dengan Al Qur’an. Saya membawa Al Qur’an dimanapun dan kapanpun” Halimah berkata seperti itu sembari mengeluarkan Al Qur’an dari tas merahnya.

“Subhanallah, mbak Halimah ini memang….. ehm, ndak jadi saja” Very sedikit kaget dengan perkataan Halimah tentang Alqur;an tadi.

“Saya ingin dapat membaca Al Qur’an mas? Oiya saya masih belum mengerti tentang menjaga pandangan itu mas, tolong jelaskan ya mas?”

“Mbak Halimah, dalam Alqu’an tentang pedoman antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram telah dijelaskan dalam surat An-Nur ayat 30 dan 31. A’udzubillahiminasayaitonirrajim bismillahirrohmanirrakhim, kulill mukminiina yaghuudhumin ab shorihim wayakhfadzu furujahum dzalika adz kalahum innallaha khabirum bima yash na’un. Artinya : katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesengguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Saya takut akan azab dan peringatan Allah mbak!”

Halimah mendengar itu sontak bertepuk tangan sambil berkata “keren Banget mas, saya sangat kagum dengan islam dan kitab sucinya. Jujur saya ingin sekali dapat membaca Al Qur’an. Dulu waktu saya masih SMA, pas saya masih seorang muslim saya belum bisa membacanya mas. Karena saya dlu sekolah tidak di madrasah atau sekolah umum. Tetapi diluar negeri mas.”

“Subhanallah, luar negeri mana mbak??”

“Di SMK Kristen 75, hehehe.” Lalu keduanya pun tertawa.

“Astagfirullah, sudah jam 2 mbak, maaf saya harus pergi, mau mengkuti pengajian di masjid jami’. Maaf mbak, Insaya Allah dapat dismbung lain waktu.”

“Ok mas Very. Sebenarnya saya masih banyak yang ingin saya tanyakan sama mas Very. Terima kasih ya mas atas penjelasannya. Sangat mengesankan.”

“Sama-sama mbak Halimah” Very segera berdiri dan berjalan menyusuri jalan dari papan-papan kayu itu.

Halimah segera menuju ke panggung kembali.

“Darimana tho? Ditunggu malah kemana aja kamu ini. Mau pulang ndak?” Tanya Bambang pada istrinya.

“Iya pak, mari pulang!”

Keduanya langsung bergegas meninggalkan panggung dan menuju ke tempat parkiran.

Akulah para pencarimu Ya Allah………..

Dering itu terdengar dari HP Halimah.

“Hallo” Halimah mengangkatnya.

“Ini ibu nduk, gimana kabarmu? Gimana Bambang?” terdengar suara seorang wanita dari HP halimah.

“Baik bu, ibu gimana?”

“Alhamdulillah, baik juga nduk, piye Bambang? Masih sering gebukin kamu?”

“Ya seperti inilah bu, tapi Halimah ikhlas kok bu!”

“Kok suaramu sayu sekali, kamu lagi sakit ya nduk?” Tanya ibu itu kepada Halimah.

“Ndak kok bu. Bu??”

“Iya nduk , ada apa?”

“Saya ingin seperti dulu, saya ingin seperti ibu!” Halimah sambil terisak, air mata mengalir di kedua mata beningnya.

“Seperti dulu gimana nduk?” Tanya ibu agak bingung.

“Saya ingin kembali muslim bu, saya ingin menjadi mua’allaf” kata khalimah sambil menangis.

Halimah semakin terisak, kembali air mataya meleleh di pipinya.

“Kamu sudah bilang sama suamimu nduk? Menurut ibu, yang terbaik buatmu itu yang bias menentukan ya Cuma kamu. Ibu hanya bisa mendukung dan berdo’a. Sudahlah, kamu jangan menangis seperti itu. Sudah.”

“Iya Bu, terimakasih.”

“Ya sudah, sebaiknya kamu bilang sama suamimu. Bagaimana baiknya. Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikumsalam. Salam buat bapak ya bu.”

Setelah telepon mati, Halimah langsung keluar, duduk di kursi depan rumah. Kursi kayu, berwarna coklat tua lalu ia pandangi langit.

“Mendung, kelam, seperti mata hatiku, aku ingin kembali terang. Aku ingin seperti dulu. Aku sesak dengan semua ini. Aku sesak dengan semua sikap Bambang kepadaku. Aku sesak dengan polah tingkah Bambang yang begitu menyakitiku.”

Halimah berbicara sendiri dengan malam yang dingin, dimalam berawan mendung, tak ada bintang, apalagi bulan.

Ia teringat kata-kata Very, “Islam itu sangat luar biasa. Islam itu untuk semua zaman dan bagi seluruh alam.”

Kata-kata itu yang sedang ia pikirkan. Kata-kata itu yang selalu terbayang.

“Islam memang sungguh luar biasa. Aku ingin menjadi salah satu didalamnya kembali.”

Halimah adalah anak seorang petani. Dari kecil ia telah di didik dengan cara islam, karena kedua orang tuanya seorang muslim. Hingga berumur 17 tahun, Halimah menjadi muslim. Namun, ketika dilamar Bambang, pemuda yang dulu begitu ia cintai, ia menjadi tidak muslim lagi. Ia berpindah agama seperti Bambang, karena paksaan Bambang.

Hari minggu selanjutnya pun tiba, seperti aktifitas biasanya. Halimah dan Bambang menuju ke tempat mereka bekerja sebagai penghibur di pemancingan. Dulu Halimah mengenal Bambang bukan seperti Bambang sekarang, dulu Bambang adalah seorang yang sabar, pengertian, perhatian, rajin, bisa menjaga nama baik, dan tidak kasar, namun ternyata setelah Halimah menjalin hubungan, rumah tangga bersama Bambang selama satu tahun, semua terasa berbeda.

Kelakuan si kucing garong……………

Lagu itu terdengar di sound system di panggung itu, itu suara Halimah.

Tiba-tiba ada Bapak-bapak sekitar 45 tahun dating menghampiri Halimah.

“Mbak tak sawer yoh…….”

Halimah hanya tersenyum sambil terus menyanyi.

“Aku pilih ya mbak tempatnya,yo asik”

Bapak tua itu memberikan uang kepada Halimah sambil berjoget, namun Halimah kaget setengah mati ketika bapak tua itu meletakkan uang saweran tidak pada tempatnya, seketika Halimah mendorong bapak tua itu. bapak yang mungkin sedikit agak tidak waras hanya tersenyum dan berlalu.

Halimah telah menyanyikan beberapa lagu, jam menunjukkan pukul 12.30 WIB. Halimah langsung bergegas ke mushola seperti janjinya minggu kemarin. Ia akan bertemu dengan Very, seorang ustadz yang seminggu lalu sedikit menjelaskan tentang menjaga pandangan.

“Assalamu’alaikum” kali ini Halimah yang mengucap salam.

“Wa’alaikumsalam” Very menjawab dengan senyum yang sangat ramah.

“Mas Very bagaimana kabarnya?”

“Baik, Alhamdulillah, gimana kabarnya mbak Imah?”

“Baik, tapi tidak terlalu baik. Hehehe, mas Very saya ingin minta tolong dijelaskan tentang Islam yang luar biasa itu.”

“Baik mbak, Islam itu luar biasa:

Islam itu untuk semua zaman, seperti yang tercantum dalam Al Qur’an surat An-Nahl ayat 35 yang artinya: Dan sesungguhnya, Kami mengutus Rosul pada tiap-tiap umat. Sembahlah Allah saja dan jauhilah tagut itu

Tagut adalah setan dan apa saja yang disembah selain Allah SWT

Islam itu rahmat bagi seluruh alam.

Islam juga mengatur semua fase kehidupan manusia. Mulai dari kandungan, lahir, anak, remaja, dewasa, mati.

Ajaran Akidah Islam pun juga menyeluruh mbak. Tentang semua hal, manusia, Tuhan, alam, hari pembalasan, dll.

Dan yang terakhir, ajaran akhlak Islami yang universal salah satunya yang sufah saya jelaskan minggu lalu itu mbak.”

Panjang lebar penjelasan dari Very.

Halimah menitikkan air mata.

“Mbak Imah kenapa?” Tanya Very kepadanya.

“Tak apa mas.” Jawab Halimahsesenggukan dengan menunduk, lalu Ia bangunkan kepalanya itu menatap gadis yang lewat disamping nya.

“Aku ingin seperti dia Mas.” Sambil menunjuk gadis berjilbab biru muda yang baru saja lewat.

“Subhanallah, mbak Imah ingin seperti dia? Itu juga merupakan salah satu ajaran Islam untuk menutup aurat. Yang bisa merubah dan memperbaiki diri mbak Imah adalah diri Mbak Imah sendiri.”

Tiba-tiba Bambang datang dan langsung menarik tangan Halimah.

“Ayo pulang! Ternyata kamu selingkuh di belakangku.” Ucap Bambang geram.

“Tidak Pak, aku bisa jelaskan.”

“Sudah ayo pulang .” Halimah di tarik secara paksa oleh Bambang dan Very pun menyaksikan kejadian tersebut.

Dirumah sederhana ber cat biru muda kembali ada sedikit gemuruh.

“Plakk!” tamparan itu melanyang di pipi Halimah.

“Maafkan saya pak. Saya tadi cuman minta saran kepada mas Very.” Ucap Halimah sesenggukan, terisak air matanya.

“Very? O jadi mau selingkuh sama ustadz toh? Plakk..” kembali tamparan kedua melayang di pipi Halimah.

“Saya sudah tak kuat pak. Saya ingin seperti dulu, saya ingin kembali muslim.”

“Itu urusan mu, sudah bukan menjadi urusan ku.”

“Maafkan saya pak.”

“Terserah kau bu! Plakk..!” Bambang untuk yang ketiga kalinya menampar pipi Halimah. Namun ini yang terkeras. Sampai-sampai Halimah terkapar dan tas merah nya terjatuh, dan mengeluarkan seluruh barang yang ada didalamnya, berbagai alat kosmetik, dan tentu saja Al Qur’an.”

“Apa ini bu? Kau ini seperti pelacur! Mau dengan siapa saja!” Bambang sambil mengambil Al Qur’an kecil milik Halimah yang terjatuh dari tas nya.

Halimah tak bisa bicara, ia terkapar tak berdaya. Bambang telah mendzolimi istrinya sendiri.

“Apa ini bu?” Sambil menunjuk Al Qur’an ditangan nya.

Halimah hanya bisa menangis dan terisak.

“Gubrak!!” Bambang membuang Al Qur’an kecil itu dilantai dan menginjak-injaknya. Tak sampai disitu saja, bambang kembali mengambil Al Qur’an itu, ia geledahi sakunya, ia mencari sesuatu. Dapat! Aia mengambil korek api, seketika Bambang langsung menyulut Al Qur’an itu dengan korek api. Terbakarlah Al Qur’an milik Halimah.

“Ya Allah tolong saya.” Halimah berdoa dalam hati, ia masih saja menangis sesenggukan.

“Pergi kamu pelacur dari rumahku!!” suara Bambang seperti menyambar hati Halimah, Halimah minta maaf kepada Bambang namun tak dihiraukannya.

“Segeralah pergi kamu! Hanya bisa mengotori rumahku!”

Halimah langsung pergi meninggalkan Bambang.

Halimah tak tau harus pergi kemana. Ia ingat, ia tahu harus pergi kemana.

Ia berjalan menyusuri jalan jogja-solo, jalan menuju tempat ia bekerja.

Sesampai di pemancingan itu, Halimah langsung menuju mushola, Ia sangat bersyukur karena Very masih di mushola itu.

“Mas Very, hiks..hiks.” Halimah langsung duduk di depan Very dan Very pun sempat kaget, namun Very telah mengetahui jawabannya sebelum dijelaskan oleh Halimah.

“Jadikan aku seorang muslim mas!”

Mata Very terbelalak kaget bukan kepalang, hatinya berkata, “Subhanallah, akhirnya mbak Imah diberikan petunjuk.”

“Ikuti kata saya mbak. Asyhaduanlaa ilaa hailallah.”

“Asyhaduanlaa ilaa hailallah.” Halimah mengikuti kata-kata Very.

“Wa asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluh.” Very kembali melanjutkan kata-katanya.

“Wa asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluh.” Halimah kembali mengikuti kata-kata Very.

“Alhamdulillah mbak Imah, Insaya Allah mbak sudah kembali menjadi muslim.” Ucap Very.

“Alhamdulillah, terimakasih mas Very.”

Very hanya tersenyum.

“Mbak Imah ingin lebih cantik? Ehm, maaf maksud saya, mbak Imah ingin terlihat cantik di depan Allah?” Tanya Very sedikit was-was, takut salah pengertian.

“Ia mas, ingin sekali. Ingin sekali saya memperbaiki diri saya.”

“Baik mbak, saya punya adik daerah sini, namanya Siti Aisayah, mungkin mbak Imah bisa meminjam busana adik saya itu.”

“Tentu mas, saya akan sangat senang.”

“Assalamu’alaikum.” Salam terucap secara bersamaan dari mulut Halimah dan Very.

“Wa’alaikumsalam. O, mas Very silakan masuk.” Jawab seorang wanita muda dengan tersenyum.

“Iya nduk, terimakasih.” Ucap very.

“Wah kok rame-rame ada apa ini?”

“Begini dik, kenalan dulu ini mbak Halimah. Begini mbak Halimah adalah seorang muallaf dan ingin memperbaiki dalam tata cara berbusana. Tentu adik tau maksud mas Very kan?”

“Owh, tentu mas.” Ucap Aisayah seorah mengerti kata very.

“Mbak Halimah, mari silahkan kita kekamar sebentar.”

Beberapa saat keduanya di kamar, adik Very, Siti Aisayah berjilbab merah muda dan Halimah yang sebelumnya belum berjilbab keluar dengan busana muslim dengan jilbab putih.

“Subhanallah!” ucap Very, namun itu tak lama memandangi Halimah.

Halimah memang ayu, apalagi memakai jilbab.

“Terimakasih dik Aisayah!” Halimah menjabat tangan Aisayah.

“Sama-sama mbak.” Aisayah mengucapkan terimakasih kembali.

“Kalau begitu saya pulang dulu, saya akan bicara dengan suami saya. Sekali lagi terimakasih banyak ya dik Aisayah dan as Very. Saya pulang dulu.”

“Iya mbak, sama-sama, tugas sesama muslim adalah saling membantu.”

“Assalamu’alaikum” Ucap Halimah.

“Wa’alaikumsalam” Balas Very dan Aisayah hampir bersamaan.

“Assalamu’alaikum” Ucapan salam dari seorang wanita sembari mengetuk pintu rumah bercat biru muda.

Read more…