Selasa, 09 September 2014

Ku temukan cintaku di SKI FMIPA UNS

Bismillahirrahmanirrahim
Kawan, siapa yang tak kenal kata cinta? Sebuah kata singkat tapi mampu menumbuhkan banyak sikap. Cinta pun tak sekedar sebuah perasaan antar lawan jenis yang tak mampu ditorehkan lewat tulisan atau tak dapat dilantunkan lewat ucapan. Cinta memiliki makna yang luas, dan ketika kita mempunyai cinta itu entah kepada siapapun akan memberikan energi positif pada diri kita. Oke, cukup mbahas cintanya, ntar ada yang galau. Hehe.

Perjalananku di lembaga ini dimulai ketika registrasi mahasiswa baru 2011. Waktu itu aku yang masih lugu dan culun sedang kebingungan cari tempat copian. Seorang yang tak aku kenal sebelumnya menghampiriku dan menanyakan kebingunganku dengan ramah berbingkai senyuman manis penuh ketulusan. Dia adalah ketum SKI pada waktu itu. Yah memang sudah dari awal aku pengen masuk organisasi seperti rohis untuk mengobati dahagaku, yang tak bisa merasakan indahnya berorganisasi di SMK.

2011 pun berganti 2012, Semester ganjil terbenam dan terbitlah semester genap, Periode 2011 demisioner lahirlah periode 2012.

Periode 2012, tahun pertamaku di SKI. Aku masuk bidang syiar bersama Mas Dhimas dan mbak Indri sebagai Kabid dan Sekbidnya waktu itu. Syiar merupakan bidang yang menjadi identitas SKI, bidang ini yang ditugaskan menjadi PJ kajian Akbar, Kajian Dosen & Karyawan, Kajian Rutin, dan even-even syiar lainnya. Tapi yang paling rutin adalah Kajian Rutin tiap selasa pagi. Hampir tiap Kantin ikhwan dari bidang ini cuma 2 orang karena memang 3 staf syiar lainnya anak Pesma Arroyan yang tiap pagi ada Dirosah. Mau tidak mau aku sering langganan MC Kantin pas periode itu (mungkin nyampe peserta bosan dia lagi,. Dia lagi,. Hehe). Tapi dari sering jadi MC itu lah aku nemuin kepercayaan diri ngomong didepan. Aku yang cupu jadi perlahan mulai berani. Di bidang Syiar pula aku pertama kali jadi koordinator Konsumsi untuk Tablig Akbar dan Ketua Panitia waktu itu Kasenkawa #1. Dari sanalah aku belajar memanagemen dan mengkonsep acara, merereng konsumsi, dan belajar menjadi seorang pemimpin.

            Periode 2013, tahun keduaku di SKI. Periode ini aku mengurangi kesibukan di SKI karena amanahku di lembaga lain. Pun ketika ada agenda bersamaan maka aku lebih memprioritaskan lembaga lain itu. Tapi aku tidak ingin namaku hanya sekedar hitam diatas putih tanpa ada kontribusi terhadap SKI. Melalui Biro Adkes yang mempunyai ranah kerja mirip dengan DKL JN UKMI yang sengaja aku pilih biar saling sinkron. Biro Adkes maupun DKL sama-sama bergerak dibidang kesekretariatan lembaga yang tugasnya merekap surat masuk dan keluar, invetaris barang, managerial Sekretariat dan semua yang berhubungan dengan administrasi. Menurutku orang-orang kesekretariatan itu kudu sabar, telaten, inovatif, dan tegas. Sabar dan telaten ketika harus merekap surat dan mengiventaris barang serta menghadapi orang-orang nggampangke,Inovatif dalam administrasi misalnya membuat bagaimana proposal itu enak di lihat, ataupun membuat suatu sistem managerial kesekretariatan, dan Tegas terhadap bidang-bidang lain yang mbandel terhadap tugas piket amupun yang tidak nurut SOP.

Periode 2014, Tahun ketigaku di SKI. Periode ini aku diamanahkan sebagai Ketua Umum SKI. Amanah yang bisa menjadi anugrah karena begitu luas ladang amal kebaikan dengan amanah itu atau bisa juga musibah ketika aku tidak mampu menjalankannya dengan baik. Mungkin ada yang bilang karena jabatan lebih tinggi atau biar populer aku menerima amanah itu. Bukan,, bukan itu yang menjadi alasan aku menerima amanah itu. Yah memang mungkin aku mampu menjadikan lembaga lain lebih profesional di bidang kesekretariatan namun yang menjadi perdebatan di hati apakah rela melihat SKI semakin menurun. Pun juga bukan Ketum yang aku harapkan tapi Allah subhanahu wa ta’ala memberikan amanah itu untuk memberi ruang lebih luas untuk menjadikan SKI lebih baik. SKI yang bukan hanya UKM pelengkap di FMIPA UNS tapi juga UKM yang mampu menghadirkan nuansa ke Islaman di FMIPA dan mempunyai kontribusi sebagai pembentuk karakter Rabbani buat pengurusnya serta mempunyai peran dikancah nasional melalui JRMN.  

  Kawan, itulah cerita singkat perjalananku di SKI FMIPA UNS. Anugrah luar biasa Allah subhanahu wa ta’ala mempertemukan aku dengan SKI FMIPA UNS yang memberi warna pada lembaran-lembaran kehidupanku di kampus. Ngomong-ngomong soal perjuangan, hidupku di SKI juga tidak semulus circuit moto GP tapi penuh lubang bebatuan yang siap menjatuhkan semangatku. Ketika aku kudu berangkat jam 5 pagi dari rumah agar tidak keduluan peserta KANTIN. Ketika kudu pulang malem-malem menempuh perjalananan Solo-Tawangmangu habis syuro’. Sedikit curhat ya, mungkin bagi orang bermata normal naik motor malem-malem itu ndak terlalu berat beda dengan yang udah bermata minus kemudian lewat jalan yang penerangannya kurang butuh ekstra waspada. Tak jarang hampir tertabrak ataupun nabrak mobil/motor karena sorot lampunya yang membuat mata menjadi silau. Alhamdulillahnya itu Cuma hampir memang benar-benar janji Allah subhanahu wa ta’ala, “Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad:7). Pun juga ketika lagi asyik liburan dirumah, ada sms “akh, antum dmn bs mnta ttd”,. “Sore ini Syuro’ ya”. Berarti kudu ke kampus dan pulang malem lagi, hem..hem.,hem. Ketika weekend pun demikian, lagi pengen-pengennya dirumah duduk manis didepan TV atau bantu Ortu. Eh ada jarkoman ada kajian, ada seminar, ada rapat dan bla-bla-bla.

Yah, memang di SKI butuh perjuangan kawan. Perjuangan yang terkadang menguras tenaga, waktu maupun kantong kita. Kalian pasti mengalaminya tapi dengan kondisi yang berbeda. Jalan terjal bebatuan penuh lubang akan berusaha menjatuhkan semangatmu di SKI. Disitulah ujiannya kawan, ketika jatuh apakah kemudian kamu berdiri kembali atau malah tersungkur dan berhenti. Memang waktu, fisik, tenaga, harta, sakit hati dan air mata akan hadir menyapa. Dan perjuangan itu memang pahit, karena surga itu manis kawan. INGAT Surga itu Manis. Pahit-pahit yang dilandasi rasa ikhlas dan hanya mengharap ridhoNya yang akan mengantar ke Surga yang manis. Perjuangan ini pun belum ada apa-apanya, ketika jatuh cobalah lihat orang-orang disekitar bagaimana perjuangan mereka, bagaimana ketangguhan mereka bahkan nyawa pun jadi taruhannya. Kawan, banyak orang yang masuk SKI ingin jadi lebih baik dan sholeh tapi itu tidak akan engkau dapatkan jikalau engkau hanya sekedar numpang nama doank.
 Kebaikan itu perlu dijemput, bukanlah kebaikan yang menjemput kita (RAT)


Semoga menginspirasi kawan, bukanlah pujian tapi inspirasi untuk kalian yang aku harapkan dari tulisanku. Terima kasih, melalui SKI FMIPA UNS Allah subhanahu wa ta’ala menemukan cinta untukNya. Aku jadi mengenal Almatsurat, amal yaumi pun terkontrol, kemampuan pribadi meningkat, dan melalui SKI FMIPA UNS aku mengenal saudara seperjuangan di kampus lain melalui JRMN.

0 komentar:

Posting Komentar