Minggu, 24 Mei 2015

Pemuda, Harapan Islam Dalam Menghadapi Era Globalisasi


Seiring berkembangnya zaman yang semakin maju yang biasa disebut era Globalisasi. Era yang menghadirkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Era  yang mengubah tatanan kehidupan manusia dari tradisional menuju modern. Era dimana segala sesuatu dapat dilakukan dan diperoleh secara instan. Pada intinya era globalisasi adalah era yang semakin memanjakan manusia dalam mengerjakan segala aktivitas kehidupannya. Disatu sisi era ini membawa dampak positif misalnya dalam hal komunikasi, pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain dapat diterima orang lain tersebut hanya dalam hitungan menit bahkan detik tanpa mengenal jarak dan waktu.

Disisi lain era globalisasi juga membawa dampak negatif. Salah satu contohnya nilai sosial dan hubungan antar sesama manusia semakin turun. Memang dengan komunikasi yang semakin canggih dapat mendekatkan yang jauh, namun terkadang juga menjauhkan yang dekat. Era globalisasi seakan meninabobokan manusia dalam kenyamanan dengan berbagai teknologinya.

Di negeri ini, era globalisasi identik dengan era yang membuka pintu lebar-lebar masuknya budaya asing yang membuat tatanan hidup mereka cenderung mirip orang asing daripada nenek moyangnya. Akibat dari terbukanya pintu dan tanpa ada filter yang kuat, membawa suatu virus ganas. Virus yang lebih dikenal dengan F4(Food, Fun, Fashion dan Film) dapat menyerang dan melumpuhkan kepribadian orang-orang di negeri ini khususnya pemuda. Pertama Food, realita dilapangan menunjukan orang di negeri ini lebih bangga ketika makan Steak, Pizza, Burger dan sejenisnya daripada makan pecel, klepon dan makanan tradisional lainnya. Kedua Fun, banyak pemuda yang lebih senang tongkrongan sambil gitaran atau pacaran sana sini daripada belajar. Hal ini terjadi karena doktrin-doktrin negatif yang masuk ke kepala mereka akibat semakin majunya teknologi. Ketika kita flashback ke beberapa puluh tahun yang lalu betapa luar biasanya pemuda pada saat itu, walaupun hanya dengan teknologi seadanya namun tak menjadikan mereka bermalas-malasan dan bersenang-senang justru hal tersebut yang menyulut semangat mereka untuk belajar agar dapat merubah kehidupannya kearah yang lebih baik. Ketiga Fashion, fashion atau penampilan tak luput dari pengaruh barat. Pakaian ketat, rok mini, gaya rambut acak-acakan menggeser kearifan dan kesantunan budaya lokal. Mereka menganggap itu lebih keren dan stylis daripada budaya lokal yang dianggap norak dan ketinggalan jaman. Keempat Film, akhir-akhir ini kita sering melihat film-film bergenre horor namun diselingi adegan-adegan sensualitas. Selain film tersebut, dikalangan pemuda banyak beredar video-video yang tak layak mereka tonton. hal itu seakan mendukung pikiran liberal pemuda-pemuda dalam berimajinasi sehingga tak sedikit pikiran liberal tersebut yang diinternalisasikan dan akhirnya banyak terjadi sex bebas, hamil diusia sekolah dan sebagainya. Bahayanya virus F4 tidak hanya menjangkit pemuda biasa saja tapi pemuda islam juga tertular ganasnya virus ini.

Sudah saatnya pemuda islam bangun dari ninabobok dampak globalisasi. Sudah saatnya pula bangkit dan mencari serta merebut setiap peluang yang ada untuk mengembalikan kejayaan islam di era globalisasi. Dengan dampak-dampak globalisasi itu hendaknya tidak menghalangi pemuda-pemuda islam untuk bergerak. Bergerak disini bukan berarti menolak atau pun memerangi era globalisasi tetapi bagaimana pemuda-pemuda islam mampu menempatkan dirinya dan mampu mengambil peran penting dalam era ini. Sebagai pemuda islam, jangan menutup diri terhadap perkembangan jaman. Tetapi hendaknya mempunyai prinsip seperti prinsip orang jepang, “ambil yang baik, buang yang buruk dan ciptakan yang baru” dan tentunya yang diambil itu yang sesuai syariat tanpa melanggar ketentuan Alqur’an maupun hadits. Dengan prinsip tersebut harapannya dapat mengubah mindset orang awam yang beranggapan bahwa islam itu konotasinya kuno, bodoh dan ketinggalan jaman berubah menjadi lebih berfikir positif terhadap islam.

Pemuda islam juga harus membuka diri terhadap perkembangan teknologi yang semakin canggih artinya pemuda islam mempelajarinya atau bahkan menciptakan teknologi baru yang lebih canggih. Karena Alloh tidak hanya menyuruh umatnya untuk belajar mengenai islam saja namun juga untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Dalam hadits Rosululloh Bersabda, “Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina” (HR. Ibnu Abdil). Padahal waktu itu negeri cina bukanlah negeri yang mayoritas islam sehingga dari hadits tersebut dapat diartikan bahwa islam sangat menganjurkan umatnya untuk belajar segala ilmu selama masih dalam koridor syariat. Dengan adanya kemauan belajar dan sifat ulet serta pantang menyerah dalam belajar akan melahirkan ilmuwan-ilmuwan muslim di era modern.

Selain itu, Pemuda islam dapat memanfaatkan teknologi untuk kemajuan dan dakwah islam. Bila menelisik lebih jauh tentang kebiasaan mayoritas pemuda termasuk pemuda islam. Mereka seakan mempunyai satu dunia baru yakni dunia maya. Dunia yang membuat mereka nyaman dan leluasa untuk berekspresi tanpa ada batasan. Walaupun belum ada lembaga survey yang memberikan persentase pemuda negeri ini yang punya akun facebook maupun twitter. Tetapi melihat realita yang ada, mayoritas sudah mempunyai akun facebook atau twitter. Pemuda islam dapat mengambil perannya sebagai dai dengan menjadikan sosial media itu sebagai media dakwah sehingga akun tersebut membawa kebermanfaatan baik bagi dirinya maupun orang lain.

Dibidang ekonomi, pemuda islam dapat menerapkan muamalah sesuai syariat islam tanpa ada riba dalam setiap transaksi yang dilakukan. Fakta telah memperlihatkan bahwa sistem ekonomi yang diterapkan bangsa-bangsa barat tidak mampu menghadapi krisis global. Tetapi hanya sistem yang sesuai syariat islam yang mampu bertahan. Ini membuktikan bahwa sistem ekonomi yang dibangun dan dikembangkan sesuai syariat islam mampu menghadapi era globalisasi. Sistem ekonomi ini bila diterapkan dan ditekuni maka bukan tidak mungkin negeri-negeri islam yang masih miskin dapat sejajar dengan negeri-negeri kaya.
Dibidang politik, sistem kapitalis dan liberalis yang diterapkan bangsa-bangsa barat secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan pemuda islam. Sistem-sistem itu membuat pemuda cenderung berprilaku liar dan ternyamankan oleh sistem sehingga nilai solidaritas dalam dirinya menurun. Sejarah mencatat dimana pemerintahan dengan sistem kekhalifahan mampu menaungi hampir 2/3 dunia dengan kedamaian dan ketentraman dibawah naungan panji islam. Keimanan dan ketaqwaanlah yang menjadi rahasia mereka mencapai kejayaan. Peran pemuda islam disini adalah menanamkan nilai-nilai kekhalifahan kepada  pemimpin atau setidaknya sebagai generasi yang akan memegang pimpinan selanjutnya sudah mempersiapkan diri dan membekali diri sebaik-baiknya sehingga kedamaian dibawah naungan islam kembali terjadi di era globalisasi.

Peran-peran tersebut dapat direalisasikan manakala pemuda islam mempunyai pondasi yang kuat dan kokoh agar tujuan mulia itu tercapai bukan malah terbawa arus negatif globalisasi. Setidaknya ada 4 hal sebagai pondasi tersebut, yaitu:

1.      Tauhid yang kuat
Tauhid yang kuat akan mendorong seseorang berhati-hati melakukan sesuatu khususnya perbuatan negatif. Dengan adanya tauhid yang kuat perilaku akan selalu terjaga karena setiap akan melakukan sesuatu selalu ada pertimbangan apakah yang akan dilakukan nantinya diridhoi Alloh atau tidak. Sehingga menimbulkan output perbuatan-perbuatan yang baik karena ada kontrol dari ketauhidan yang kuat.

2.      Pemahaman agama yang kuat
Ilmu agama adalah salah satu podasi dalam mengarungi hidup yang berkah. Tanpa agama hidup seseorang akan kacau dan tak terarah. Dalam hal ini, bukan hanya pemahaman dan pengetahuan tentang islam yang kuat namun juga mampu menerapkannya. Aqidah yang kuat, akhlaq yang baik dan istiqomah dalam beribadah wajib maupun sunnah yang membentengi orang dari berbagai ancaman yang dapat membahayakannya.

3.      Ilmu pengetahuan yang lebih
Ilmu pengetahuan yang lebih akan membantu pemuda islam dalam menjalankan peranya sebagai perubah peradaban. Tanpa ilmu bagaimana mungkin ia dapat melakukan perubahan. Tentunya seorang yang ingin merubah sistem pemerintahan haruslah mengerti dan memahami ilmu tentang pemerintahan. Tanpa pemahaman dan pengetahuan perubahan yang akan dilakukan justru akan memperburuk sistem pemerintahan. Pemuda islam tidak hanya dituntut untuk menekuni satu bidang ilmu saja namun juga menekuni berbagai bidang. Sehingga dengan bekal ilmu yang cukup ia siap melakukan perubahan dimana saja.

4.      Niat tulus dan komitmen
Setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Sebagai agent of change sudah menjadi keharusan untuk melakukan perubahan. Perubahan yang didasari dengan niat semata-mata karena Alloh untuk merubah dari tatanan yang buruk kearah yang baik. Niat yang benar akan menghadirkan komitmen yang kuat sehingga mampu menangkis segala ancaman-ancaman yang mencoba menghadang. Selain itu juga menghadirkan Ghiroh atau semangat pantang menyerah untuk berjuang menjalankan peran dalam menghadapi tantangan global.

            Pada dasarnya di era globalisasi, pemuda islam memikul suatu beban berat yakni merubah tatanan-tatanan kehidupan yang buruk kearah yang lebih baik untuk segala aspek kehidupan. Memang itu sangat membutuhkan perjuangan yang super ekstra keras agar terealisasi menjadi nyata. Man Jadda wa Jada Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkannya. Sejarah sudah memberi teladan betapa luar biasa perjuangan yang dilakukan Muhammad Al-fatih untuk melakukan perubahan yakni dengan menjalankan kapal besar dilautan gurun. Selain itu ada Shalahuddin Al-Ayyubi dengan usaha dan perjuangannya yang tak kalah luar biasa dengan Al-Fatih dalam menaklukan Yerussalem. Itu hanya dua contoh dimana seorang diusia mudanya mampu mengoptimalkan peluang untuk merubah peradaban.

            Kini tinggal kita sebagai salah satu pemuda islam ingin menempatkan posisi dimana, menjadi aktor utama perubahan, pemeran pendukung atau bahkan yang lebih ironis hanya menjadi penonton. Pertanyaan tersebut hanya kita yang bisa menjawab dan bukan hanya sekedar jawaban dari mulut tapi juga ada realisasinya. Mereka saja yang pada jaman teknologi masih sederhana dapat mengambil peluang dan berperan sebagai agent of change, mengapa kita tidak?  Mumpung masih muda, semangat masih membara, inovasi dan kreativitas terus ada dan didukung teknologi yang luar biasa maka marilah bersama rapatkan barisan untuk menjadi Al-Fatih atau Al-Ayubi era modern yang cerdas mengambil setiap peluang dan menciptakan perubahan. Sudah bukan saatnya pula berselisih sesama muslim tapi saatnya bersatu membentuk kesatuan padu untuk menghadapi segala bentuk ancaman terhadap islam. Sehingga umat ini tetap menyadang gelar Khairu ummah di bumi Alloh SWT.

Read more…

Senin, 13 Oktober 2014

Mengapa Harus ada Menunggu ....

Suatu hari, ada departemen disalah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mau mengadakan rapat. Seperti biasa H-1 hari sebelum rapat, si kepala departemen (Kadep) menjarkom bahwa besok ada rapat departemen jam 15.30 WIB disekretariat. Singkat cerita, jam rapat pun tiba, si kadep itu beranggapan paling datangnya pada molor sehingga habis ashar ia sempatkan makan dulu sama temannya. Di tempat makan, Hpnya pun berdering, sebuah pesan dari salah satu staffnya. “Mas, Aku udah di sekre nie, kok masih sepi” isi sms tersebut. Si kadep pun menjelaskan kalau  dia masih makan sembari nunggu yang lain. Si staff bales lagi, “kalau 15 menit belum pada datang, aku balik aja mas” belum sempat dibales karena si Kadep juga bingung mau jawab apa dan 15 menit pun berlalu. Akhirnya, “Mas, aku balik, ndak jadi ikut rapat” sms dari staff.

Kawan, apa makna dari cerita diatas??

Yaps,. Menghargai waktu itu penting dan yang paling penting jangan membuat orang lain menunggu. Tahu sendirikan rasanya bagaimana kita dikondisikan untuk menunggu orang lain apalagi kalau yang kita tunggu itu ndak ada kepastian. Booring itu pasti, pun juga sembari menunggu kita melakukan aktivitas lain juga kurang nyaman. Ya memang molor menjadi sebuah kebiasaan orang dinegeri ini. Namun, alangkah baiknya kita mengubah mindset kita, biarlah orang lain beranggapan molor itu wajar, tapi buat kita molor adalah sebuah penghinaan terhadap waktu. Selain itu coba berfikir bahwa ketika kita buat janji dengan seseorang misalnya jam 07.30 WIB kumpul ditempat A. Ya kita juga kudu konsekuen jam segitu sudah ada ditempat A, dan tidak buat janji atau melakukan aktivitas apapun yang dapat membuat kita tidak bisa tepat waktu. Kecuali kalau memang dalam keadaan darurat, Ingat Darurat yang bener-bener darurat.



Kawan, coba pikirkan juga pengorbanan orang lain untuk bisa tepat waktu memenuhi janji itu. Bisa jadi, ada yang berangkat lebih pagi karena memang jaraknya yang cukup jauh dengan tempat janjian atau mengorbankan aktivitas rutinnya. Tapi kita dengan gampangnya datang satu jam lebih lama dari waktu janjian dan membiarkan kawan kita itu menunggu. Padahal waktu yang digunakan untuk menunggu itu sangatlah berharga bagi teman kita. Efek yang lebih parah adalah dapat mengubah mindset orang yang suka tepat waktu. Mungkin gara-gara sering dibuat menunggu, dia beranggapan ngapain tepat waktu, paling juga molor. Nah tu gimana??

So,. Jangan buat orang lain menunggu...!!!!

Read more…

Selasa, 30 September 2014

Silaturahmi untuk mengenalmu lebih dalam duhai AZZAM


Mojosongo (27/09), Suatu hari ketika beres-beres Sekretariat JN UKMI UNS, ada sebuah majalah yang membuatku beralih perhatian padanya. Ku buka lembar demi lembar, bagus juga majalah ini, dari segi bahasa, tata letak, lay-outnya, "hem, pasti penerbitnya sekelas Arisalah atau kalau ndak El-Fata", pikirku. Setelah ku lihat sampulnya, tertulisan dengan gagahnya "AZZAM" dari nama tersebut ku ajak mataku tuk menelusuri penerbit dan tim redaksinya, betapa terkejutnya aku ketika melihat penerbit dan redaksinya adalah SKI FMIPA UNS, hem, SKI yang itu?? seakan aku tidak percaya, tapi sebagai salah satu pengurusnya ada kebanggan tersendiri ketika melihat majalah itu dan tahu bahwa dulu pernah membuat majalah yang bisa dikatakan punya kelas. Dari situ, aku tertarik tuk mengetahui lebih dalam tentang AZZAM. Singkat cerita di sebuah acara SKI FMIPA UNS, pas jadi MC aku dipertemukan Allah Subhanallahu wa ta'ala dengan mas Ikhsan Fauzi yang kebetulan sebagai pembicaranya. Beliau adalah ketua Umum SKI FMIPA UNS periode 2002 sekaligus pimpinan redaksi AZZAM. Disela-sela materi beliau menceritakan sekilas bagaimana majalah AZZAM dulu.


Periode 2014 pun lahir menggantikan periode 2013, di amanah yang baru ini, aku teringat akan mimpiku untuk mengetahui lebih dalam tentang majalah AZZAM yang kemudian bisa ada inspirasi-inspirasi dari sana pun aku juga berharap tidak hanya aku yang tahu, tapi juga teman-teman seperjuangan dan kepada adek-adek penerus kami nantinya saya harap juga akan mengetahui hal tersebut. Aku menargetkan mas Ikhsan Fauzi untuk disilaturahmi. Dan Alhamdulillah, hari ini kami berkesempatan berkunjung sekaligus silaturahmi ke keluarga mas Ikhsan Fauzi yang ternyata istrinya pun juga Alumni SKI FMIPA UNS. Kesempatan itu aku manfaatkan untuk menggali lebih dalam tentang majalah AZZAM. Beliau menceritakan bahwa awal mulanya majalah AZZAM adalah ketika pasca study banding ke LDF MIPA di UI, disana ada majalah Izza' (kalau ndak salah denger) yang mampu menembus pasar nasional. Dari Study banding itu ada inspirasi dan motivasi untuk membuat sebuah majalah dan terbentuklah Tim Redaksi majalah AZZAM. Dalam proses perjalannya, memang Tim Redaksi Majalah AZZAM tidak hanya berkerja selama 1 tahun tetapi untuk 4 tahun karena jika hanya sebentar maka untuk selanjutnya mulai dari nol kembali. Puncaknya ketika tahun 2004, dimana tahun itu merupakan kejayaan majalah AZZAM dan pada saat itu majalah AZZAM menjadi majalah satu-satunya yang populer di UNS. Bahkan di kolom pembaca, aku melihat pembacanya sampai banten. Ketika aku tanya pemasaraanya, memang selain di Solo Raya juga ke luar Solo via teman-teman yang berasal dari luar Solo. Dan tidak sekedar itu saja, aku membayangkan kalau pada waktu itu majalah AZZAM benar-benar jaya, melihat kolom iklan yang terpampang disana juga tidak sedikit. Mas Ikhsan juga bilang pada waktu itu, mereka mampu meraih keuntungan dan tidak lagi mengandalkan uang SKI FMIPA UNS.

Namun, karena kurang perhatian di kaderisasi Tim Redaksinya membuat majalah AZZAM berakhir dan tinggal cerita. Pada periode 2007, ketua umum SKI FMIPA UNS pada saat itu, mas Bambang ingin menghadirkan kembali majalah AZZAM, konsepan pun sudah jadi namun sebelum dilakukan aksi tindak lanjutnya Allah Subhanallahu Wa ta'ala memanggil beliau. Dan hingga kini, majalah AZZAM menjadi sebuah kenangan. Kenangan yang penuh motivasi dan inspirasi bagi kami walau kami tak berada dan tak menjadi bagian pada masa itu, kenangan yang membuat alumni-alumni dari Tim Redaksi majalah AZZAM memiliki kemampuan yang lebih, seperti kata mas Ikhsan Fauzi, dari AZZAM banyak pelajaran yang dapat diambil, seperti sekarang beliau jadi penulis dan teman-teman yang lain ada yang ahli desain meskipun bukan dari jurusan DKV.

Di akhir Silaturahmi, mas Ikhsan Fauzi memberikan petuah yang sangat berharga bagi kami. Petuah yang membangkitkan semangat kami untuk tetap istiqomah di jalan ini. Kurang lebih ini inspirasi yang aku dapatkan dari beliau,
Boleh jadi ketika amal kita tidak cukup untuk masuk surga dan Allah menempatkan kita di Neraka,, Ada Teman-teman, adik-adik, dan orang-orang yang pernah berjamaah dengan kita ataupun yang kita bina yang memberikan syafaat/rekomendasi untuk masuk syurga

Read more…

Selasa, 23 September 2014

Ketika Mentari di ujung senja menutup perjalanan kami

Klaten(21/09), Roda belakang motorku berusaha mengejar roda depan, meskipun ia tahu bahwa ia tak kan mampu untuk mengejar atau bahkan mendahului roda depan. Namun karena usaha mereka aku pun dimudahkan untuk berpetualang hari ini. Dengan lincahnya si hijau menyusuri kota bengawan menuju kota yang katanya bersinar. Mobil, Bus, Truk, dan motor satu persatu tersalip, si Hijau berjalan menuju tempat destinasi silaturahmi. Yap.. Silaturahmi yang bagiku tidak hanya sekedar berkunjung tapi juga memiliki arti yang lebih.  Pun ketika merujuk pada dalil, Silaturahmi itu memanjangkan umur, silaturahmi itu mempererat ukhuwah, dan begitu banyak manfaat dari silaturahmi. Bagiku tidak hanya sekedar itu tapi ada nilai-nilai positif lain yang dapat diambil, katakanlah dengan silaturahmi aku jadi tahu daerah-daerah yang belum ku ketahui, dengan silaturahmi pulalah aku mengetahui keluarga teman-temanku, dan jangan lupa silaturakhim adalah salah satu media untuk memperkuat dan menambah jaringan. Nah, makannya dari itu, aku menempatkan silaturahmi sebagai salah satu hobbiku, meskipun tugas kuliah numpuk, pekan depan full ujian, bahkan ketika budget pas-pasan tapi ketika diajak silaturahmi selalu ingin mengusahakan untuk ikut. Karena kapan lagi aku kesana kalau tidak sekarang. Boleh jadi ketika tidak ikut sekarang kelak tidak dapat merasakan keindahan ini.

Balik ke cerita,. Solo-Yogya cukup padat hari ini, ya memang akhir pekan. kendaraan-kendaraan saling beradu menjadi yang terdepan pun juga dengan diriku. Inginnya cepet sampai tempat destinasi tapi ku harus berpikir 2 kali melihat kondisi yang ramai dan tekstur jalan yang bergelombang. Tak apa lah, "alon-alon penting kelakon" sembari menikmati keindahan tepian jalan yang berhiaskan bermacam-macam iklan dan spanduk yang lagi-lagi ingin menjadi yang terdepan cuma bedanya ini terdepan untuk mencari sesuap kehidupan. Melihat jalan ini, membawaku pada masa kurang lebih setahun yang lalu, silaturahmi perdana keluarga kecilku dengan destinasi tempat tinggalnya salah satu dari keluarga tersebut. Silaturahmi yang menjadi cikal bakal rentetan silaturahmi-silaturahmi selanjutnya hingga Solo raya dan sebagian Jawa timur pun sudah terjamah. Sungguh kenangan yang sulit dilupakan dan bagaimana kabar kalian di keluarga baru masing-masing? aku senantiasa menunggu destinasi selanjutnya meskipun kita sekarang tidak dalam satu bingkai keluarga. Kini aku melewati jalan ini lagi dengan keluarga yang berbeda dan berharap esok pun aku akan melewati jalan yang sama dengan keluarga yang berbeda lagi. 

Akhirnya tiba di Destinasi pertama, sebuah tempat yang agak sedikit masuk dari jalan utama. Tempat yang katanya penghasil dan pembuat Baja. Aku pun baru tahu tentang itu, nah, kalau ndak ikut silaturahmi mungkin aku tidak akan mengetahuinya. Canda dan tawa menghiasi temen-temen, sebuah keluarga yang hangat yang berbingkaikan amanah yang sama. Karunia Allah subhanallahu wa ta'la yang begitu indah bertemu dengan kalian, menjalin ukhuwah dengan kalian. Dulu aku tak sempat membayangkan atau bermimpipun tidak pernah. Tapi lagi-lagi Ar Rokhim menujukan kasih sayang dan menuangkannya dengan desain yang sangat indah.

Seakan Mentari telah memanggil, untuk segera beranjak menuju destinasi selanjutnya. Kembali si Hijau menunjukan kelincahannya. Ada kesan tersendiri ketika menuju destinasi kedua, perjalanan menuju destinasi kedua sangat kaya akan belokan. Belokan kanan-belok kiri, hingga terlintas dipikiran rumahnya pelosok,.. hehe. Tapi tak apa lah, itu asyiknya ada yang membuat beda disetiap perjalanan. 

Akhirnya di entah kebelokan ke berapa sampai juga di destinasi kedua. Di destinasi kedua kami pun disambut dengan ayam-ayam kecil dengan warna-warni. "Ayam Partai" didaerahku disebutnya. Pernah dulu waktu kecil nabung tuk beli ayam yang lucu itu tapi nyampe sekarang gag kesampaian beli. Melihat ayam-ayam itu teringat iklan salah satu mie instan, "Perbedaan memang tidak bisa bersatu, tapi bisa berjalan beriringan". Nah, terkadang inspirasi itu tidak hanya didapat dari seorang tokoh-tokoh besar ataupun trainner bahkan dari ayampun kita bisa mengambil inspirasi.



dan aku pun juga dapat melihat mentok-mentok,. lagi-lagi membawaku pada masa lalu, masa dimana ketika mbahku masih memelihara mentok, dan itu pula yang menyatukan puing-puing ingatanku pada masa kecilku. dan aku juga punya foto hewan berberda jenis seakan berinteraksi. Tapi pengalaman yang paling mengesankan adalah tak sengaja 2 kucing lewat didepanku dan mereka berinteraksi dengan bahasanya. Sayangnya, tak dapat terdokumentasikan.



Dan akhirnya, Mentari diujung senja menjadi penutup perjalanan kami di kota bersinar. Sebuah perjalanan yang memiliki kesan yang begitu luar biasa. Dan ijinkan ku abadikan dalam sebuah tulisan. Hingga suatu ketika tak ada waktu tuk berjumpa, tak sempat tuk bersua maka dengan ini akan ku kenang kalian semua. Terima Kasih, telah menjadi bagian dari masa-masa indahku.


Read more…

Senin, 15 September 2014

Cara buat proposal Sponsorship unik

Bismillahirrahmanirakhim,.
Apa yang terlintas dipikiranmu ketika mendengar 2 kata "Proposal" dan "Sponsorship". Kalau dengar "Proposal" mungkin yang terlintas dipikiran adalah kumpulan kertas yang berisikan gambaran suatu agenda yang akan dilaksanakan. Kalau "Sponsorship" yang terlintas adalah sponsor, kerjasama dengan perusahaan/instansi untuk mendukung finansial agenda yang akan dilaksanakan. Nah, kalau Proposal Sponsorship sendiri artinya adalah alat/media yang digunakan untuk menggali sponsor dari manapun, entah lembaga, instansi, perusahaan dan sebagainya.

Dalam blog'nya, mas RidwansyahYusuf Achmad mengibaratkan semisal kita sebagai CEO atau Direktur Pemasaran di suatu perusahaan. Dimana kita berkerja ditempat yang nyaman dengan kursi yang empuk. Kemudian didepan terdapat meja yang atasnya ada tumpukan proposal pengajuan kerjasama yang perlu kita pelajari dan ambil keputusan segera. Dalam Kondisi ini kira-kira proposal seperti apa yang akan kita ambil dari puluhan proposal yang ada ? “proposal yang menarik”, “proposal yang unik”, dan “proposal yang tipis” itu pasti jawabannya. Jadi pada intinya proposal yang tidak Mainstream menjadi salah satu senjata jitu untuk meraih Sponsor. Berikut ada contoh Proposal Sponsorship yang saya buat,
    Cover Belakang                           Cover Depan    
         

Isi Proposal

Lalu apa aja yang kudu ada di Proposal Sponsorship, menurut saya hal-hal yang perlu ada di dalam Proposal Sponsorship yakni :

1. Front Cover
Front Cover atau Halaman judul berfungsi sebagai pemberi gambaran secara umum mengenai agenda kita. Front Cover didesain semenarik dan seunik mungkin agar mampu menarik hati pembaca pada pandangan pertama. Front Cover  juga kudu memuat minimal Nama Acara dan Lembaga/organisasi pengusung acara tersebut. Dan yang paling penting jangan terlalu banyak tulisan di Front Cover.


2. Isi
Muqodimah/Pembukaan
Muqodimah/Pembukaan fungsinya sebagai kata-kata pengantar yang biasanya berisi latar belakang diselenggarakannya acara tersebut. Muqodimah/Pembukaan tidak perlu panjang-panjang cukup 2 paragrap dengan paragraf pertama berisikan ucapan syukur kepada Allah dan paragraf kedua berisikan latar belakang acara tersebut dilaksanakan. 


- Tujuan
Setiap acara tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Nah, tujuan itu juga perlu dicatumkan dan buat tujuan yang tidak biasa.


- Target
Kita buat acara pasti juga pengen acara kita rame banyak yang datang. Tuliskan target maksimal untuk meyakinkan calon Sponsor bahwa acara kita gede. Jangan lupa juga selain mencantumkan target sekian juga mencantumkan asalnya misal 1000 Mahasiswa dari Universitas se-Indonesia.


- Waktu & Tempat
Cantumkan kapan dan mau dimana acara kita dilaksanakan.

- Agenda dan Susunan Acara
nah,. Kalau acara kita terdiri dari serangkaian acara dan tidak cukup terlaksana satu hari kita tidak perlu mencantumkan susunan acara tiap sub acaranya cukup dengan garis besarnya saja. Tapi kalau agenda kita hanya sehari dan satu acara saja misal Seminar Islam & Sains lebih baik diberikan susunan acaranya.



- Kepanitiaan
Pencantuman kepanitiaan penting juga, fungsinya sebagai bentuk informasi siapa penanggungjawab acara yang akan dilaksanakan dan ketika dalam acara itu banyak panitia tidak perlu dicantumkan semua karena akan memakan banyak tempat cukup ketua, sekretaris, bendahara, dan koordinator tiap sie-nya.


- Anggaran
Dalam anggaran pun tidak perlu dirinci, cukup garis besarnya saja. Tapi ketika acara kita ada fasilitas Pin atau sertifikat maka perlu dicantumkan kedua itu gunanya untuk mengajukan Sponsor di percetakan.

Sponsorship
Nah, dalam poin ini ada beberapa hal yang kudu ada misal paket Sponsor maksudnya calon Sponsor dapat memberikan bantuan berupa apa aja. Kemudian perlu dicantumkan pula Timbal Balik keuntungan bagi Perusahaan/Lembaga/Instansi yang memberikan Sponsor. Lalu MOU (Memorandum Of Understamding) berupa perjanjian kesepakatan bersama antara panitia dan pihak Sponsor.


- Penutup
Berisikan ucapan terima kasih dan doa kepada pihan Sponsor.

3. Back Cover
Back Cover juga perlu. Adapun yang perlu ada dalam Back Cover yakni Contac Person, Alamat lembaga/Organisasi pengusung acara tersebut, Kalau acara agama Islam mungkin Dalil-dalil.

Jadi pada intinya, Proposal Sponsorship dibuat desain semenarik mungkin dengan font yang tidak biasa dan berikan sentuhan-sentuhan seni disetiap poinnya. Perlu diketahui pula dalam Proposal Sponsorship  tidak ada aturan formal jadi kita bebas membuat Proposal Sponsorship dengan kemasan apapun. Dalam pengemasan pun juga perlu diperhatikan agar menjadi senjata ampuh menarik hati Sponsor. Mengutip dari blog'nya mas RidwansyahYusuf Achmad, pengemasan Proposal Sponsorship dapat berupa :


- Dikemas dalam kertas glossy dan tidak lebih dari 8 halaman. Proposal dibuat sedikit lebar agar ukurannya tidak seperti kertas pada umumnya. Warna dibuat dengan biru cerah yang menarik perhatian.

- Dikemas dalam sebuah CD yang di programkan dengan software macromedia flashTM. Ini menimbulkan kesan high-tech dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan kertas. Dengan CD anda bisa mengemas isi tampilan lebih advancekarena akan ditampilkan di komputer, isi proposal juga bisa lebih banyak. Tambahkan profil lembaga untuk meyakinkan pihak perusahaan.

- Gulungan kain seperti pengumuman kerajaan masa lalu atau jurus rahasia kungfu. Sebuah gulungan kain yang diikat dengan pita yang sangat cantik. Isi proposal hanya pada sebuah kain atau kertas daur ulang yang sepanjang 40 – 50 cm saja. ini sangat membuat seseorang tertarik karena tampilan yang tidak biasa, yakni seperti tabung lonjong. Sangat jauh berbeda dari proposal yang pada umumnya.

- Proposal berisikan kertas yang tidak dibukukan, beberapa lembar kertas dimasukkan dalam sebuah kotak yang sangat estetis, kertas hanya berukuran A5 dan untuk membacanya seperti bermain kartu, dimana kita akan membacanya dengan mengambil kertas satu persatu.

- Proposal sederhana dengan bentuk bulat, kertas dipotong sehingga menjadi lingkaran, dan dikemas dengan baik. Halaman depan dibuat pop up sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi proposal tersebut.

Demikian Selamat bekerja, Semoga Sukses dan Semoga bermanfaat ^_^

Read more…

Selasa, 09 September 2014

Ku temukan cintaku di SKI FMIPA UNS

Bismillahirrahmanirrahim
Kawan, siapa yang tak kenal kata cinta? Sebuah kata singkat tapi mampu menumbuhkan banyak sikap. Cinta pun tak sekedar sebuah perasaan antar lawan jenis yang tak mampu ditorehkan lewat tulisan atau tak dapat dilantunkan lewat ucapan. Cinta memiliki makna yang luas, dan ketika kita mempunyai cinta itu entah kepada siapapun akan memberikan energi positif pada diri kita. Oke, cukup mbahas cintanya, ntar ada yang galau. Hehe.

Perjalananku di lembaga ini dimulai ketika registrasi mahasiswa baru 2011. Waktu itu aku yang masih lugu dan culun sedang kebingungan cari tempat copian. Seorang yang tak aku kenal sebelumnya menghampiriku dan menanyakan kebingunganku dengan ramah berbingkai senyuman manis penuh ketulusan. Dia adalah ketum SKI pada waktu itu. Yah memang sudah dari awal aku pengen masuk organisasi seperti rohis untuk mengobati dahagaku, yang tak bisa merasakan indahnya berorganisasi di SMK.

2011 pun berganti 2012, Semester ganjil terbenam dan terbitlah semester genap, Periode 2011 demisioner lahirlah periode 2012.

Periode 2012, tahun pertamaku di SKI. Aku masuk bidang syiar bersama Mas Dhimas dan mbak Indri sebagai Kabid dan Sekbidnya waktu itu. Syiar merupakan bidang yang menjadi identitas SKI, bidang ini yang ditugaskan menjadi PJ kajian Akbar, Kajian Dosen & Karyawan, Kajian Rutin, dan even-even syiar lainnya. Tapi yang paling rutin adalah Kajian Rutin tiap selasa pagi. Hampir tiap Kantin ikhwan dari bidang ini cuma 2 orang karena memang 3 staf syiar lainnya anak Pesma Arroyan yang tiap pagi ada Dirosah. Mau tidak mau aku sering langganan MC Kantin pas periode itu (mungkin nyampe peserta bosan dia lagi,. Dia lagi,. Hehe). Tapi dari sering jadi MC itu lah aku nemuin kepercayaan diri ngomong didepan. Aku yang cupu jadi perlahan mulai berani. Di bidang Syiar pula aku pertama kali jadi koordinator Konsumsi untuk Tablig Akbar dan Ketua Panitia waktu itu Kasenkawa #1. Dari sanalah aku belajar memanagemen dan mengkonsep acara, merereng konsumsi, dan belajar menjadi seorang pemimpin.

            Periode 2013, tahun keduaku di SKI. Periode ini aku mengurangi kesibukan di SKI karena amanahku di lembaga lain. Pun ketika ada agenda bersamaan maka aku lebih memprioritaskan lembaga lain itu. Tapi aku tidak ingin namaku hanya sekedar hitam diatas putih tanpa ada kontribusi terhadap SKI. Melalui Biro Adkes yang mempunyai ranah kerja mirip dengan DKL JN UKMI yang sengaja aku pilih biar saling sinkron. Biro Adkes maupun DKL sama-sama bergerak dibidang kesekretariatan lembaga yang tugasnya merekap surat masuk dan keluar, invetaris barang, managerial Sekretariat dan semua yang berhubungan dengan administrasi. Menurutku orang-orang kesekretariatan itu kudu sabar, telaten, inovatif, dan tegas. Sabar dan telaten ketika harus merekap surat dan mengiventaris barang serta menghadapi orang-orang nggampangke,Inovatif dalam administrasi misalnya membuat bagaimana proposal itu enak di lihat, ataupun membuat suatu sistem managerial kesekretariatan, dan Tegas terhadap bidang-bidang lain yang mbandel terhadap tugas piket amupun yang tidak nurut SOP.

Periode 2014, Tahun ketigaku di SKI. Periode ini aku diamanahkan sebagai Ketua Umum SKI. Amanah yang bisa menjadi anugrah karena begitu luas ladang amal kebaikan dengan amanah itu atau bisa juga musibah ketika aku tidak mampu menjalankannya dengan baik. Mungkin ada yang bilang karena jabatan lebih tinggi atau biar populer aku menerima amanah itu. Bukan,, bukan itu yang menjadi alasan aku menerima amanah itu. Yah memang mungkin aku mampu menjadikan lembaga lain lebih profesional di bidang kesekretariatan namun yang menjadi perdebatan di hati apakah rela melihat SKI semakin menurun. Pun juga bukan Ketum yang aku harapkan tapi Allah subhanahu wa ta’ala memberikan amanah itu untuk memberi ruang lebih luas untuk menjadikan SKI lebih baik. SKI yang bukan hanya UKM pelengkap di FMIPA UNS tapi juga UKM yang mampu menghadirkan nuansa ke Islaman di FMIPA dan mempunyai kontribusi sebagai pembentuk karakter Rabbani buat pengurusnya serta mempunyai peran dikancah nasional melalui JRMN.  

  Kawan, itulah cerita singkat perjalananku di SKI FMIPA UNS. Anugrah luar biasa Allah subhanahu wa ta’ala mempertemukan aku dengan SKI FMIPA UNS yang memberi warna pada lembaran-lembaran kehidupanku di kampus. Ngomong-ngomong soal perjuangan, hidupku di SKI juga tidak semulus circuit moto GP tapi penuh lubang bebatuan yang siap menjatuhkan semangatku. Ketika aku kudu berangkat jam 5 pagi dari rumah agar tidak keduluan peserta KANTIN. Ketika kudu pulang malem-malem menempuh perjalananan Solo-Tawangmangu habis syuro’. Sedikit curhat ya, mungkin bagi orang bermata normal naik motor malem-malem itu ndak terlalu berat beda dengan yang udah bermata minus kemudian lewat jalan yang penerangannya kurang butuh ekstra waspada. Tak jarang hampir tertabrak ataupun nabrak mobil/motor karena sorot lampunya yang membuat mata menjadi silau. Alhamdulillahnya itu Cuma hampir memang benar-benar janji Allah subhanahu wa ta’ala, “Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad:7). Pun juga ketika lagi asyik liburan dirumah, ada sms “akh, antum dmn bs mnta ttd”,. “Sore ini Syuro’ ya”. Berarti kudu ke kampus dan pulang malem lagi, hem..hem.,hem. Ketika weekend pun demikian, lagi pengen-pengennya dirumah duduk manis didepan TV atau bantu Ortu. Eh ada jarkoman ada kajian, ada seminar, ada rapat dan bla-bla-bla.

Yah, memang di SKI butuh perjuangan kawan. Perjuangan yang terkadang menguras tenaga, waktu maupun kantong kita. Kalian pasti mengalaminya tapi dengan kondisi yang berbeda. Jalan terjal bebatuan penuh lubang akan berusaha menjatuhkan semangatmu di SKI. Disitulah ujiannya kawan, ketika jatuh apakah kemudian kamu berdiri kembali atau malah tersungkur dan berhenti. Memang waktu, fisik, tenaga, harta, sakit hati dan air mata akan hadir menyapa. Dan perjuangan itu memang pahit, karena surga itu manis kawan. INGAT Surga itu Manis. Pahit-pahit yang dilandasi rasa ikhlas dan hanya mengharap ridhoNya yang akan mengantar ke Surga yang manis. Perjuangan ini pun belum ada apa-apanya, ketika jatuh cobalah lihat orang-orang disekitar bagaimana perjuangan mereka, bagaimana ketangguhan mereka bahkan nyawa pun jadi taruhannya. Kawan, banyak orang yang masuk SKI ingin jadi lebih baik dan sholeh tapi itu tidak akan engkau dapatkan jikalau engkau hanya sekedar numpang nama doank.
 Kebaikan itu perlu dijemput, bukanlah kebaikan yang menjemput kita (RAT)


Semoga menginspirasi kawan, bukanlah pujian tapi inspirasi untuk kalian yang aku harapkan dari tulisanku. Terima kasih, melalui SKI FMIPA UNS Allah subhanahu wa ta’ala menemukan cinta untukNya. Aku jadi mengenal Almatsurat, amal yaumi pun terkontrol, kemampuan pribadi meningkat, dan melalui SKI FMIPA UNS aku mengenal saudara seperjuangan di kampus lain melalui JRMN.

Read more…

Minggu, 10 Agustus 2014

Cara Membuat Daftar Isi otomatis pada Ms. Word

Bismillah,
Kawan, kalau buat laporan atau karya tulis kadang kita juga diribetkan ngisi daftar isi. Manualnya sih nulis sendiri tapi kadang ndak rapi kadang juga ribet baget kudu bolak-balik nyecrol mouse. Katanya sih ada cara otomatis buat daftar isi dan saya punya kenalan yang bisa tapi ketika ketemu mas'nya itu lupa trus mau belajar buat daftar isi otomatis. Nah, Akhirnya karena udah ndak tahan pengen bisa, searching-searching lewat google nemu juga tapi lagi-lagi cara'e ribet. setalah dipahami dan dipratikan akhirnya berhasil jg. Nah, ini saya bikinkan cara simpelnya. 

pertama,  buka Ms Word kamu

kedua,letakan kursor pada kata yang mau dimasukan ke daftar isi, lalu klik tanda panah->pilih heading 1

ketiga, otomatis kata yg saya pilih tadi berubah jadi biru (abaikan ntar diatur belakangan), lalu saya juga inginkan kata-kata yang lain ada di daftar isi saya, dengan cara yang sama maka diperoleh seperti ini 

keempat,  misal kata-kata yang saya pilih tadi sebagai bab, dan saya inginkan ada sub bab di daftar isi maka letakan kursor di depan kata yang akan dijadikan sub bab lalu klik tanda panah->pilih heading 2

kelima, kata yang dipilih sebagai sub-bab tadi akan berubah berwarna biru(abaikan ntar diatur belakangan) dan kata-kata sub bab lain  saya atur untuk menjadi sub bab di daftar isi dengan cara yang sama.

keenam, atur kembali tata letak kata-kata yang berwarna biru tadi seperti biasa ubah warna, jenis dan ukuran font dan kasih numbering seperti biasa.

ketujuh, sediakan halaman kosong tempat kita meletakan daftar isi lalu klik References->Table of Content's->Automatic Table 1

kedelapan, akan muncul daftar isi seperti gambar dibawah. Kata "Conten" dapat di ubah menjadi kata "Daftar Isi" kemudian di rata tengah. bila ada perubahan pada halaman maka klik update table  maka otomatis akan memperbarui halaman sendiri

Selamat mencoba, semoga bermanfaat :)

Read more…

Potrait dan landscape jadi satu file pada Ms. Word

Bismillah,.
Potrait dan landscape jadi satu file?? gampang itu tmen-tmen,. nie saya kasih tahu caranya

pertama, buka Ms. word kamu

kedua, misal kita mau potrait duluan baru landscape setting halaman dalam bentuk potrait page layout -> orientation -> Potrait

ketiga, kita ingin halaman selanjutnya bentuk landscape. caranya pastikan kursor diakhir kalimat pada halaman potrait lalu klik Page layout ->Break->Next Page 

Keempat, klik Page layout ->Orientatiton-> Landscape

dan akhirnya jadi seperti dibawah ini,

Semoga Bermanfaat dan selamat mencoba :)

Read more…

Cara memberikan halaman dengan format berebeda pada Ms.Word

Bismillahirrahmanirakhim..
Buat temen-temen yang lagi sibuk ngurus proposal atau pun laporan karya tulis, magang maupun skripsi terkadang kita agak sedikit di ribetkan harus buat 2 file. File bagian awal untuk yang halaman romawi dan bagian Isi untuk yang angka. Nie saya kasih tips buat nggabungin halaman romawi dan angka dalam satu file biar ndak ribet.

Pertama, Buka file Ms. Word kamu,

Kedua, Beri halaman dengan cara klik Insert -> Page Number -> pilih posisi nomor halaman yang diinginkan

ketiga, atur format nomor halaman dengan memilih halaman angka romawi
lalu klik Ok

keempat, pisahkan halaman  romawi dengan halaman angka dengan cara klik Page Layout -> Break -> pilih next page

kelima, letakan kursor pada bagian footer di halaman angka yang pertama lalu klik nomor halaman 2x -> klik desain-> pastikan link to previous tidak diblok kuning (klou diblok kuning klik satu kali untuk menonaktifkan) -> pilih page number -> format page number

kemudian akan muncul kotak dialog berikut, ganti number format dengan angka dan start at 1 lalu klik Ok
nah,. sekarang file kamu udah jadi,. Selamat mencoba dan Semoga bermanfaat :)

Read more…