Kini aku telah lulus SMP. Setelah beranjak dari
SMPN 1 TAWANGMANGU ini Aku tak tahu apakah orangtua ku akan
menyekolahkan aku. Aku hanya menjawab terserah ketika orangtuaku
bertanya aku mau sekolah atau kerja. Orangtua pun menyuruhku sekolah
saja.
Hari itu ayahku mengantarkanku.
Akupun hanya ikut saja tanpa tahu mau bersekolah dimana. Bapak pun
mengantarkan ku ke SMKN 2 Karanganyar untuk sekedar cari
informasi,informasipun aku dapat. Di perjalanan pulang ketika kami
melintas di depan SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar ku di tawari bapak
untuk melihat-lihat ke dalam. Namun aku enggan dan tidak tertarik .
begitu juga ketika Bapak mengajaku ke SMK Satya Karya sam seperti tadi
ku juga enggan memasukinya. Sampai di karangpandan Bapak mengajaku ke
SMAN Karangpandan akupun sedikit tertarik tuk memasukinya.
Hari
pendaftarpun di mulai ku hanya mendaftar di SMKN 2 Karanganyar. Aku
mendapat no.pendaftaran kelompok terakhir sehigga jadwal tes pada hari
terakhir. Namun waktu tes aku tak lulus tes fisik waktu itu tinggi
badanku kurang tuk masuk jurusan ototronik. Ternyata teman SMP ku pun
senasib denganku. Kita berdua mengajukan tuk pindah jurusan ke RPL
karena hanya diRPL dan tekstil tapi kuota RPL sudah terpenuhi kami hanya
bisa masuk tekstil bila ingin berskolah disitu tapi orang tuaku tak
membolehkannya. Akhirnya aku memutuskan untuk pindah ke sekolah lain
sedang kawanku tetap berskolah dsitu dengan jur tekstil.
Akhirnya
berkasku aku bawa ke SMAN KARANGPANDAN tapi pendaftaran sudah ditutup.
Orangtua menanyakan mau sekolah dimana kamu?? Aku bingung,aku bilang
satya karya tapi bapak tak memperbolehkannya akhirnya waktu hari
terakhir liburan bapaku membawa ku tuk masuk ke SMK MUHAMMADIYAH 3
KARANGANYAR. Dan dijur otomotif karena satu-satunya jurusan diskolah itu
pada hari itu aku resmi jadi murid disana. Sedikit ada penyesalan
dalam diri ini ketika temanku bertanya kok ndak masuk ke SMA
Muhammadiyah 1 karanganyar ae. Aku ndak begitu tahu,kalau tahu begitu
aku masuk sana. Semester 1 ku lalui dengan penuh iri, iri ketika melihat
temen” yg bersragram smk /sma negri. Kawan-kawan disini pun tak serajin
SMP karena maklum banyak dari mereka pilih STM karena lebih banyak
Praktek dan teori. Orang bilang anak SMK modalnya otot sedang anak SMA
otak. Ada sesuatu yang membuat asing bagiku karena dari 6 kelas muridnya
cow semua.
Disemester kedua ku mulai
nyaman dengan suasana ini ku mulai mampu menerima semua walau terkadang
rasa itu masih ada. Hal yang membuatku tidak nyaman waktu itu ketika
Ujian. Aku berjuang mati”an dengan belajar namun kawanku dengan
seenaknya mencontek itulah yang membuatku jadi orang yang paling dibenci
ketika ujian.
Smester 2 pun ku lalui
dengan prestasi. Sehingga aku bersama yoga,widodo,muh.slaiwan dan
septian keluar dari o6 dan masuk XI o1. Di XI o1 pun hal yang sama aku
rasain kawan” disini tak murni 5 besar dari kelas masing-masing sebagian
.bahkan mayoritas mantan xo1. Selain itu ada mapel yang paling aku
takutin yaitu PRAKTEK,,aneh kale ya...anak STM tapi takut PRAKTEK. Aku
lebih suka mtematika,fisika ato yang lainya yang sifatnya teori.
Teman-teman bilang kamu itu cocoknya masuk SMA. Tapi mau gimana lagi
nasi udah terlanjur jadi bubur,kayu terlanjur jadi arang. Dalam hati aku
ingin pindah ke SMA tapi kasihan orang tua beliau telah membayar
berjuta-juta apakah aku harus menyia-nyiakanya.
Hari-hari
bersekolahpun aku lalui bagai pasang surutnya air laut kadang
semangatku pasang kadang semangatku surut. Menginjak semeter 4 ini
adalah semester yang aku takutin karena semester ini aku harus PKL untuk
mengasah skillku dan mengenal dunia luar. Sayangnya aku tak mempunyai
banyak skill dasar otomotif. Setelah ditolak 3 kali akhirnya ku ditrima
di salah satu bengkel daerah matesih. Masa-masa PKL 2 bulan, ku lalui
tanpa semangat. Inilah nasibku sebagai orang yang tersasar masuk
otomotif ketika PKL jadi pelampiasan emosi pemilik bengkel. Jadi ketika
berangkat aku sangat-sangat malas apa lagi ketika satu-satunya karyawan
disitu ndak masuk seakan hari itu neraka bagiku. Hanya mas marno
karyawan bengkel itu yang baik padaku yang percaya padaku.Masa PKL
berakhir ini seperti aku baru merdeka dari penjajahan rasanya. Hari
pertama sekolah ku lalui dengan penuh semangat. Alhamdulillah Semester
ini pun ku tutup juga dengan prestasi.
Tapi
neraka kembali menyapa ketika aku harus PKL tahap ke dua,yaitu awal
semester 5. Aku tak mau kembali ke bengkel dulu aku pengin pindah. Kali
ini aku tak sendiri aku bersama temanku hendi. Dengan dia dan temannya
aku mendaftar di PO.Langsung Jaya. Namun bulan itu disana tidak menerima
anak PKL. Akhirnya hari berikutnya aku mendaftar di bengkel lainnya
akhirnya aku diterima. Seperti PKL pertama hari-hariku seakan hampa
walau ada temannya namun tetap ae PKL’e bagai neraka bagiku apa lagi
ketika orang-orang bengkel hampir tiap pekan rutin entah 2 ato 3 kali
pasti mabuk itu yang membuatku pengin pergi,pengin lari dari situ.
Ketika mereka melakukan itu aku dan hendi hanya bisa menghindar dan
menghibur diri dengan HP yang setia menemaniku.Hal-hal itu juga yg
membuat aku jarang masuk PKL. Waktu itu bulan ramadhan namun orang-orang
bengkel pun tetap melakukan rutinitas mabuknya. Lagi-lagi penyesalan
datang andai saja aku masuk SMA aku tak akan mengalaminya. Seminggu
sebelum usai PKL hendy pamit dengan alasan yang gag begitu ku tahu. Kini
tinggal aku sendiri yang menghadapi ini semua. 2 hari kemudian aku juga
pamit walau masa PKL berakhir 4 hari lagi.
PKL
selesei bagiku waktu itu aku sangat bahagia apalagi itu ketika hari
lebaran. Libur lebaran usai kini saat masuk kembali kontradiksi dengan
PKL aku hadapi hari itu dengan penuh semangat. Kini aku kembali masuk
XIIo1 bersama ahmad,astony,eka,mustofa dan kawand” sekelas baru yang
murni 5 besar dari tiap kelas. Banyak dari mereka yang pantas masuk
XIIo1 tapi ada sebagian yang mestinya ndak pantas. Aku sangat menikmati
suasana kala itu. Ini beda sama kelas XI atopun kelas X. Kawan”nya pun
sangat friendly. Ternyata teman sekelas cow semua lebih enak dari pada
temen sekelas campuran cew dan cow. Dengan komando bu eny guru kimia
sekaligus wali kami kami siap berjuang tuk UAN.
Banyak
kisah yang aneh tapi menggelitik dikelas XIIo1 anak-anaknya pada narsis
mereka suka berfoto-foto dan satu lagi mereka suka bawa bekal nasi.
Suasana yang sangat menyenangkan ketika makan siang bersama dengan bekal
masing-masing seakan bernostalgia zaman TK. Selain itu anak”nya pun
juga rajin” ketika istirahat jam pertama ada satu hal yang membuatku
salut dengan semangat mereka sholad dhuha berjamaah.
Disemester
ini aku dapat pengalaman baru. Itu datang dari Bu upie guru Fisika ku.
Beliau menunjukku dan ahmad serta anak kelas XI tuk mewakili sekolah
dalam lomba Fisika di UNS. Dalam lomba aku dan ahmad lolos kebabak kedua
tapi sayang babak kedua kita hanya masuk sepuluh besar itu sudah cukup
bagiku walau tak meraih juara aku cukup menikmatinya. Karena aku baru
pertama kali ditunjuk tuk mewakili sekolah dalam perlombaan.di Akhir
semester ku ditunjuk kembali tuk mewakili sekolahan dalam lomba
matematika tehnik tingkat kabupaten oleh bu eni guru matematikaku. Aku
persiapkan sungguh-sungguh kali ini, akhirnya aku dinyatakan sebagai
juara pertama. Namun sayang hal itu tak berlaku aku di diskualifikasi
karena mungkin ada sekolah lain yang ndak terima karena aku sudah kelas
XII.
Semester 6,,adalah semester
penentuan nasibku disekolah ini. Banyak masalah ku hadapi pada semester
ini ketika bapak marsidi mengumumkan beasiswa bidikmisi aku sangat
tertarik aku cari informasi lebih jauh ke BP. Hanya beberapa info yang
aku dapat. Lantas aku pun nyari di internet aku banyak info disana tapi
ada hal yang membuatku ragu yaitu ini membutuhkan keaktifan dari
sekolahan. Akhirnya aku gugurkan mimpi itu.
Dsela
ksibukanku mempersiapkan UAN aku diajak temanku topik untuk menghadiri
pengajian IPM yg pada saat itu SMK kita yang jadii tuan rumah. Aku
merasakan hal yang sangat berbeda rasanya begitu nyaman. Aku pengen
banget bergabung sama IPM tapi sayang umurku di SMK itu tinggal beberapa
lagi.
Disemester ini juga tak disangka
ada seorang wanita yang menyatakan perasaannya kepadaku dan aku
menerimanya namun ternyata aku salah,aku seharusnya tak menerimanya
karena itu belum saatnya bagi aku. Tak beberapa lam kemudian dia ku
putus. Ku terangkan kenapa aku putus dia. Aku tak tahu dia mengerti atau
gak yang penting bagiku tambang dosa ku berkurang satu.
Akhirnya
ujian pun dimulai ku hadapi dengan penuh optimis bisa. Setelah ujian
aku terkadang masih keskolah terkadang maen internet bersama yuono
diperpust atau mnyebarkan brossur ke smp-smp.hari pengumuman pun tiba
alhamdulillah aku dinyatakan lulus. Namun aku tak meraih peringkat 3
besar. Dari halaman ini lah aku dilantik dan dari halaman ini pula aku
dilepas.
0 komentar:
Posting Komentar