Jum’at, 1 November 2013, Surya pagi mulai menampakan
keperkasaannya. Seperti hari jum’at sebelumnya, saya harus berangkat lebih pagi
karena ada jam kuliah pada jam pertama. Ada yang beda untuk jum’at itu,
terpaksa dan dengan berat hati saya meninggalkan kuliah Matematika Diskrit. Hari
itu dan untuk tiga hari ke berikutnya, saya, akh Arif, Ukh Hana dan Ukh Atun
diamanahkan untuk menjadi delegasi JN UKMI UNS dalam agenda Insani Leadership
Trainning (ILT) yang diadakan oleh LDK INSANI UNDIP.
Kami berempat sepakat ke Semarang dengan naik Bis karena lebih aman dan tidak menguras tenaga. Sehingga saya pun dari rumah tidak membawa motor. Sembari nostalgia masa-masa sekolah dulu, saya awali dengan naik angkot, yang seinget saya sudah sejak kelas X SMK saya tidak naik angkot. Kemudian naik bis favorit ketika SMK yaitu Rukun Sayur yang kaca belakangnya bertuliskan RENGGA. Kursi-kursi itu, kaca-kaca itu menyatukan kembali puing-puing ingatan pada masa-masa SMK dulu. Satu jam tak terasa telah berlalu, kenangan-kenangan itu telah membuat perjalanan Tawangmangu-UNS begitu cepat. Saya lihat jam tangan sudah menunjukan pukul tujuh lebih, beberapa menit kemudian akh Arif datang lalu disusul ukh Atun dan ukh Hana. Kemudian kami menuju ke Terminal Tirtonadi. Ditengah-tengah perjalanan menuju tempat pemberangkatan bis jurusan semarang langkah saya dan akh Arif yang kebetulan didepan akhwat terhenti sejenak ketika melihat akhwat berhenti. Kami pikir ada masalah, tapi setelah diperhatikan ternyata ada seekor kucing disana. Kami hanya bisa berkata lirih “akhwat,. Akhwat,.” :D.
Kami berempat sepakat ke Semarang dengan naik Bis karena lebih aman dan tidak menguras tenaga. Sehingga saya pun dari rumah tidak membawa motor. Sembari nostalgia masa-masa sekolah dulu, saya awali dengan naik angkot, yang seinget saya sudah sejak kelas X SMK saya tidak naik angkot. Kemudian naik bis favorit ketika SMK yaitu Rukun Sayur yang kaca belakangnya bertuliskan RENGGA. Kursi-kursi itu, kaca-kaca itu menyatukan kembali puing-puing ingatan pada masa-masa SMK dulu. Satu jam tak terasa telah berlalu, kenangan-kenangan itu telah membuat perjalanan Tawangmangu-UNS begitu cepat. Saya lihat jam tangan sudah menunjukan pukul tujuh lebih, beberapa menit kemudian akh Arif datang lalu disusul ukh Atun dan ukh Hana. Kemudian kami menuju ke Terminal Tirtonadi. Ditengah-tengah perjalanan menuju tempat pemberangkatan bis jurusan semarang langkah saya dan akh Arif yang kebetulan didepan akhwat terhenti sejenak ketika melihat akhwat berhenti. Kami pikir ada masalah, tapi setelah diperhatikan ternyata ada seekor kucing disana. Kami hanya bisa berkata lirih “akhwat,. Akhwat,.” :D.
Sekitar pukul 11.00 am, kami sampai diterminal Banyumanik. Setelah
ini, kami bingung harus naik apa (maklum baru pengalaman pertama). Namun kami
memutuskan untuk Sholad jum’at dan makan dulu baru melanjutkan perjalanan.
Setelah dirasa cukup kami melanjutkan perjalanan ke Masjid Kampus UNDIP dengan
naik angkot 2 kali, kami sampai di Masjid Kampus UNDIP. Lagi-lagi sampai disana
kami mengalami kebingungan tak satupun panitia yang terlihat hanya yang
terlihat MMT berukuran besar dengan konten publikasi ILT. Jiwa narsis kami
(termasuk akhwat) mulai muncul, dengan cekatan tangan langsung meraih kamera
dan bergaya didepan MMT tersebut. Beberapa menit kemudian peserta dari UNDIP
mulai datang satu demi satu. Akhirnya meja registrasi pun disiapkan dan kami
mulai registrasi. Ba’da Ashar kami dikondisikan untuk menuju tempat acara,
disela-sela pengkondisian kami berkenalan dengan kawan-kawan delegasi luar
UNDIP. Ada akh Zaki dan Akh Erwin dari STAIN Salatiga, akh Lintang dari Polines.
Dengan bis kami pun menuju tempat acara yakni di Ponpes EDI MANCORO Salatiga.
Sampai tujuan sekitar setengah tujuh malam, kemudian kami ISHOMA.
Sekitar pukul 20.00 WIB di mulai acara pembukaan. Ada hal yang unik dan tidak
biasa bagi kami sebagai delegasi UNS yakni konsep tempat duduk ikhwan-akhwat
samping kanan-kiri dan tanpa ada hijab. Acara dibuka oleh MC yang menurut saya
sangat unik, beliau friendly sekali sampai ada acara penting yang
kelupaan. Kami pun diputarkan video tentang GARUDA ISLAM yang menampilkan
agendanya. GARUDA ISLAM merupakan suatu komunitas dari alumni TR 3 pada tahun
lalu. Dalam video itu menampilkan agenda-agenda GARUDA ISLAM yang sangat
inspiratif. Selain itu panitia dari ILT kali ini juga merupakan dari
personil-personil GARUDA ISLAM. Agenda dimalam ini hanya sebatas pembukaan,
sambutan-sambutan dan kontrak forum. Kemudian setelah itu kami diarahkan untuk
ke tempat istirahat.
Pukul tiga pagi kami dibangunkan untuk melaksanakan sholad malam
dan kemudian dilanjutkan agenda-agenda Rohani lainnya. Setelah sholad subuh,
peserta diarahkan untuk mengelompok sesuai kelompoknya masing-masing, untuk
delegasi luar UNDIP dimasukan kedalam kelompok yang sudah ada dan saya masuk
kelompok 4. Kemudian masing-masing kelompok membentuk lingkaran yang berbeda
dan masing-masing ada pendampingnya. Dalam kelompok 4 yang dibahas pertama
adalah perkenalan. Kemudian dilanjutkan tentang muktaba’ah amal yaumi hingga
pukul 06.00 WIB. Setelah itu kami melakukan senam pagi baru agenda
bersih-bersih badan. Nah, ada yang unik dari agenda bersih-bersih badan ini. Keunikan
terletak pada tempat mandinya kita mandi dari air kolam ikan. Jadi bisa
dikatakan kita mandi sama ikan. Jam delapan pagi acara dimulai, sebelum masuk
ke aula kami dikumpulkan ddulu dihalaman. Awalnya bingung ada apa ini kok
dikumpulkan, ternyata ada pemeriksaan dari tim BANDIS. Tim BANDIS adalah tim
yang bertugas untuk menegakkan kedisplinan baik peserta maupun panitia. Tim bandis
disini tidak menghukum kita tetapi mereka memancing kita untuk bucara jujur dan
mengakui kesalahan dari kami baik peserta maupun panitia. Selain itu juga
mengevaluasi kinerja panitia dari tanggapan peseta begutu pula sebaliknya. Ketika
di aula, lagi-lagi ada yang buat beda di acara ini yakni konsep tempat duduk
peserta dibuat perkelompok dengan urutan sesuai nomor urut cocard tiap
kelompoknya dan dsamping kanan ada pendamping yang akan menilai keaktifan kami.
Sebelum tindak acara dilanjutkan ke sesi
materi ada sesi pre-test berkaitan dengan hal-hal yang telah ditugaskan dari
panitia seperti kandungan QS. An-Nahl:125, terkait isi RMDK maupun Analisis
Problematika Instan LDK,
Materi 1 adalah terkait fiqih dakwah yang disampaikan oleh Ust.
Anif Sirsaeba beliau adalah pengelola Ponpes Basmallah dan penulis buku. Pada materi
1 dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan dakwah seperti pengertian dakwah,
dalil, komponen, metode, ideal, ruang lingkup dan sifat dan tingkat objek
dakwah. Pembawaan beliau yang mirip KH.Zainudin MZ seakan memberi warna sendiri
selain itu beliau juga menyinsip lelucon dtengah-tengah materi yang beliau
sampaikan. Penyampaian materi selesei dilanjutkan dengan tanya jawab. Di sesi
tanya jawab terlihat peserta sangat antusias sekali untuk bertanya sekali lagi
beda dengan yang di ada dikampus asal kami. Setelah sesi tanya jawab selesei,
ada mas-mas dengan penampilan yang bisa dikatakan menjadikan suasana sesi itu
menjadi horor. Beliau asuk kedepan dan memberikan pancingan-pancingan kepada
peserta untuk mengemukakan argumennya terkait materi I. Beliau adalah mas Karso
yang bertugas untuk mengukur atau mentajamkan penangkapan materi I kepada
peserta.
Materi II terkait Internalisasi makna Dakwah Kampus yang
disampaikan oleh mas Fahmi Atriadi beliau adalah Mas’ul GAMAIS ITB. Di materi
II yang dijelaskan seperti tujuan dakwah kampus, ranah dakwah kampus,
Sifat-sifat utama qiyadah, Potensi LDK, tantangan LDK kedepannya, kesadaran dan
peran media. Selain itu beliau juga menjelaskan kondisi GAMAIS ITB saat ini. Seperti pada materi I
setelah materi selesei ada sesi tanya jawab. Setelah itu suasana horor pun
muncul kembali dengan hadirnya mas Karso. Materi III terkait leadership yang disampaikan
oleh Ahmad Dzakirin,S.S,M.Sc. beliau adalah pionir ppendiri UKM Rohis di UNDIP
pada tahun 1996 dan sekarang beliau menjadi staf ahli DPR komisi 1. Dalam sesi
ini beliau menerangkan bagaimana menjadi seorang leader yang ideal yang mampu
memanajemen segala hal. Setelah materi III, tiba-tiba mas Lukas ketua umum
Insani UNDIP masuk kedepan, dengan muka yang terlihat habis nangis beliau
mengatakan bahwa untuk acara ILT kali ini cukup sampai disini, panitia sudah
berusaha untuk tetap melanjutkan tapi karena baik konsumsi maupu tempat belum
dilunasi maka terpaksa kita harus meninggalkan tempat ini. Banyak peserta yang
menyampaikan usul pada panitia. Karena banyak usulan dan tidak ada yang
mengkoordinir maka ada yang inisiatif peserta untuk kembali ke Aula untuk
mendiskusikan terkait masalah itu. Akhirnya dari forum peserta tersebut sepakat
mewakilkan beberapa orang untuk melakukan lobby kepada panitia agar acara ini
tetap dilanjutkan. Kalau memang dana yang jadi masalah dari peserta siap patungan
untuk menambal kekurangannya. Setelah beberapa menit bergelut dengan kondisi
yang tegang dan mencekam akhirnya titik terang pun muncul. Ternyata kejadian
tadi hanya akting sebagai simulasi terkait materi leadership. Dan suasana yang
mencekam pun mulai mencair kemudia acara dilanjutkan istirahat solad ashar.
Ba’da Ashar ada sesi penanjaman dari ke-3 materi yang telah
disampaikan yang dipandu oleh mas Karso sampai menjelang magrib. Setelah magrib
kembali kita berkumpul tiap kelompok untuk setoran hafalan QS. As-Saff: 1-15. Pukul
20.00 WIB agenda dimulai kembali dengan Materi IV tentang Rekayasa Dakwah
Kampus yang disampaikan oleh Mas Aqil Wilda Arif beliau adalah HUMAS KNRP. Di materi
ini dijelaskan bagaimana pentingnya LDK itu merekayasa dakwahnya agar dakwah
yang dibawa lebih mudah dan lebih banyak diterima objek dakwahnya. Seperti biasa
setelah materi ada tanyya jawab dan penajaman. Setelah materi IV, kami kembali ke
tempat istirahat tapi sebelumnya ada sesi bandis terlebih dahulu.
Ahad pagi sekitar jam 02.00 WIB kami dibangunkan agendanya
spiritual journey. Dag dig dug dan penuh pertanyaan agendanya ini ngapain. Ternyata
kami ddiharuskan mengikuti sebuah tali dan tali itu merupakan jalur yang harus
kami lewati. Disepanjang jalur ada pos-posnya dan yang lebih menantang lokasinya
pun dimakam. Pos pertama kami diharuskan menjawab pertanyaan yang tertulis
dikertas yang tertempel pada nisan. Pos kedua kami harus mencari nama disalah
satu batu nisan dan mendoakan yang berada di bawah batu nisan tersebut. Setelah
dari pos-pos perjalanan berujung pada masjid. Kemudian dilanjutkan sholad
tahajud, shubuh dan almatsuratan bareng. Setelah itu kami mengumpul perkelompok
untuk maktabah amal yaumi dan melunasi setoran hafalan selain itu kami juga
bersepakat untuk setiap kesalahan yang dilakukan di ILT ini dengan kesadaran
masing-masing diiqob dengan menambah tilawah beberapa lembar.
Jam 08.00 WIB acara dimulai kembali, sesi ini adalah Presentasi
terkait tugasnya kemaren. Di sesi ini kami diharuskan memakai dresscode jaket
LDF/LDK’nya masing-masing. Dengan undian tiap kelompok diwajibkan presentasi
didepan terkait hasil tugasnya baik ikhwan maupun akhwat. Saya melihat begitu
beragaam permasalahan di LDF masing-masing dari kurangnya SDM, masalah dengan
birokrat, sulitnya objek dakwah, minimnya kader dan sebagainya. Setelah semua
kelompok yang dari UNDIP selesei, kami satu-satunya delegasi luar UNDIP
presentasi terkait permasalahan umum yang ada di LDK UNS. Ketika sesi tanya
jawab lumayan banyak yang angkat tangan tapi karena keterbatasan waktu hanya
satu yang diijinkan bertanya yakni akhwat. Akhwat itu bertanya terkait dana
mandiri dan kebetulan ada akh Arif yang menjelaskan dengan mantap dan detail. Kemudian
setelah presentasi adalah sesi FGD disesi ini kami dikelompokan berdasarkan LDF
dan LDKnya masing-masing dan ditugaskan untuk membuat Rencana Strategis
(RENSTRA) untuk lembaganya. Namun karena sudah dzuhur dan setelah ini kami yang
dari UNS ijin pulang maka kami tidak mengikuti sesi ini.
Pada intinya acara ILT ini banyak memberikan input positif pada
diri saya pribadi baik dari segi materi maupun yang lainnya. Disana saya tidak
hanya mengenal teman-teman dari UNDIP tetapi juga dari luar UNDIP. Selain menambah
jaringan juga bisa belajar bagaimana dakwah mereka dengan objek-objek yang
berbeda. Saya juga dapat belajar banyak dari panitia bagaimana mengemas suatu
agenda agar esensinya yang dapat diambil peserta lebih maksimal. Ketika pulang
saya diantar mas-mas salah satu personil INSANI UNDIP, kita banyak berbagi
cerita terkait JN UKMI UNS ataupun INSANI UNDIP.
0 komentar:
Posting Komentar