Jum’at siang
ini, matahari seakan masih malu-malu tuk menampakan dirinya. Berselimutkan awan
hitam yang tebal terlihat ia nyaman sekali. Tetesan-tetesan air pun mulai
berjatuhan menambah kenyamanan dalam petualangan di dunia mimpinya. Aku iri
dengannya, seakan aku ingin melakukan apa yang ia lakukan sekarang. Namun, ada
hal yang lebih menarik dari itu. Saudara-saudara sesama pejuang dakwah FMIPA
se-Indonesia telah menantiku di salah satu kampus yang terletak di kota lumpia.
Jam digital yang nongkrong diwalpaper Hp-ku sudah menunjukan pukul setengah dua
siang. Tapi entah mengapa bus ini masih setia di terminal ini. Silih berganti
pedagang asongan berlalulalang memecah keheningan. Tiga puluh menit kemudian
roda-roda bus mulai berputar membawa kami menuju kota lumpia. Kota Surakarta,
Boyolali, Salatiga dalam 2 jam sudah terlewati. Tiba-tiba putaran roda bus
semakin melambat,
diluar terlihat rentetan panjang kendaraan berbagai jenis menjulur berkilo-kilo meter. Setelah 30 menit berjuang melepaskan diri dari kemacetan akhirnya kami tiba di terminal Ungaran. Aku lihat waktu sudah menunjukan pukul 16.35, bergegas kami mencari mushola karena memang kami belum sholad Ashar. Ini kali ke dua aku ke kota ini, setelah beberapa bulan lalu aku dan teman-teman UKMI ke ILT yang diadakan INSANI UNDIP. Kali ini bukan ke UNDIP tetapi ke tempat Saudara dekatnya yakni UNES. Ya, habis sholad Ashar jari-jariku aktif menari-nari diatas keypad mengirim dan bertanya-tanya kepada seseorang disana bagaimana diri ini bisa ke FMIPA UNES. Ukhti itu bilang setelah ini naik angkot hijau. Namun tak ku lihat angkot warna hijau di depan terminal ini adanya biru dan merah. Seperti yang ukhti itu bilang, ketika kami berjalan beberapa meter searah terminal kami dijumpakan angkot tua hijau. Seseorang di dekat angkot itu seketika langsung menawarkan UNES, Padahal kami belum berucap sepatah katapun. Hemm, mungkin ia mampu menerjemahkan wajah-wajah kami. Dengan selembar kertas bergambar Pangeran Diponegoro tuk masing-masing orang, angkot tua itu perlahan mulai berjalan. Di umurnya yang senja, si tua masih menyisakan semangat, rela menuruni dan menaiki bukit dengan jalan yang penuh lubang hanya demi kesejahteraan empunya. Setengah jam kemudian si tua pun berhenti tepat di belakang FMIPA UNES.
diluar terlihat rentetan panjang kendaraan berbagai jenis menjulur berkilo-kilo meter. Setelah 30 menit berjuang melepaskan diri dari kemacetan akhirnya kami tiba di terminal Ungaran. Aku lihat waktu sudah menunjukan pukul 16.35, bergegas kami mencari mushola karena memang kami belum sholad Ashar. Ini kali ke dua aku ke kota ini, setelah beberapa bulan lalu aku dan teman-teman UKMI ke ILT yang diadakan INSANI UNDIP. Kali ini bukan ke UNDIP tetapi ke tempat Saudara dekatnya yakni UNES. Ya, habis sholad Ashar jari-jariku aktif menari-nari diatas keypad mengirim dan bertanya-tanya kepada seseorang disana bagaimana diri ini bisa ke FMIPA UNES. Ukhti itu bilang setelah ini naik angkot hijau. Namun tak ku lihat angkot warna hijau di depan terminal ini adanya biru dan merah. Seperti yang ukhti itu bilang, ketika kami berjalan beberapa meter searah terminal kami dijumpakan angkot tua hijau. Seseorang di dekat angkot itu seketika langsung menawarkan UNES, Padahal kami belum berucap sepatah katapun. Hemm, mungkin ia mampu menerjemahkan wajah-wajah kami. Dengan selembar kertas bergambar Pangeran Diponegoro tuk masing-masing orang, angkot tua itu perlahan mulai berjalan. Di umurnya yang senja, si tua masih menyisakan semangat, rela menuruni dan menaiki bukit dengan jalan yang penuh lubang hanya demi kesejahteraan empunya. Setengah jam kemudian si tua pun berhenti tepat di belakang FMIPA UNES.
Tempatnya sunyi dan ketika mata ini memandang jauh
ke dalam, tak dijumpai satu orang pun. Hal itu buat kami ragu, ini tempat acara
Musykernas JRMN atau bukan. Tuk memastikan aku menelpon salah satu panitia dan
beberapa menit kemudian terlihat dari kejauhan ada seorang akhwat berbaju biru
bertuliskan FMI FMIPA UNES menghampiri kami. Kemudian kami diajak ke tempat
berlangsungnya acara. Ternyata sudah banyak yang hadir disana dari berbagai
Universitas di Indonesia ada KMFM UGM, JMG UGM, HASKA UNY yang berangkat bareng
dari Jogja dengan nyewa bus, dari IONS UNEJ yang sejak kemaren berangkat dari
Jember, JIMM FST UNAIR yang berangkat dengan kereta dari Surabaya, dari
Kalimantan pun juga ada dari FKMI Fikri Universitas Pontianak dan FSI Ulul
Albab UNLAM yang berangkat dengan pesawat dan tiba kamis lalu, tetangga dekat
dari Madani UNDIP pun juga ada, akan menyusul dari UNILA Lampung, Universitas
Riau dan UNSOED yang masih dalam perjalanan menuju UNES. Kami malu, kami yang
dari Solo tibanya terlambat, acara yang sudah dimulai beberapa jam yang lalu
kami baru tiba menjelang magrib. Tak ayal ketika kami masuk beberapa menit
kemudian acara sudah selesei. Kemudian acara dilanjutkan sholad magrib di
mushola FMIPA UNES. Setelah itu kami diarahkan menuju parkiran untuk diangkut
menuju tempat penginapan sekaligus tempat acara Musykernas JRMN. 5 angkot kecil
membawa kami dan peserta Musykernas yang berjumlah sekitar 60’an orang menuju BPSDM Peternakan Ungaran. Setengah jam kemudian kita tiba lokasi acara,
kami diarahkan menuju kamar masing-masing yang sudah ditentukan panitia. Aku,
Salafudin dan M. Iqbal dari UNLAM Kalimantan menjadi kawan satu kamar di Kamar
10. Kamar yang diluar bayanganku sebelumnya, ya kalau selama ini acara-acara
biasanya istirahatnya di atas karpet atau paling pol ada kasur tapi
untel-untelan tapi kali ini tidak. Kami dijatah satu orang, satu tempat tidur.
Setelah Sholad Isya dan makan malam, panitia mengarahkan untuk istirahat karena
memang beberapa peserta capeg karena habis perjalanan jauh.
Jam di HP-ku
menunjukan pukul 04.00 pagi, istirahat tadi malam memang sangatlah nyaman
seakan raga ini tak mau bangkit. Tapi sudah menjadi kewajiban bagi seorang
muslim untuk sholad tepat waktu. Mau tidak mau, aku bangkitkan raga ini, dengan
mata masih kiyip-kiyip ku langkahkan kakiku menuju masjid. Sholad Subuh pun
usai, kemudian panitia mengarahkan kami membentuk lingkaran dan membaca
Almatsurat bareng. Setelah itu kami kembali ke kamar masing-masing dan
mempersiapkan diri untuk senam pagi. Senam pagi itu hal yang biasa dilakukan
untuk merelaksasi raga agar semakin fit. Rencananya senam pagi kali ini ikhwan-akhwat
gabung jadi satu. Bagi kami yang tidak biasa seakan itu menjadi sesuatu yang
sangat gimana gitu. Ada beberapa peserta yang ngeloby agar tempatnya dipisah
dan akhirnya tempatpun dipisah. Setelah senam dilanjutkan bersih-bersih diri,
Sholad Dhuha dan Makan serta pukul 08.00 kita diharuskan kumpul di Aula tuk
Musykernas JRMN.
Musykernas JRMN di mulai, setelah di buka dengan tilawah
dan beberapa sambutan lalu masuk ke Acara Inti yang di pandu oleh Akh Azzam
dari UNES. Diawal disampaikan beberapa hasil MUNAS JRMN di
UNTAN pada tahun 2013 kemarin. Untuk periode 2014-2015
- Koordinator PUSKOMNAS adalah UNES Semarang dengan Akh Fajar Triyono sebagai pimpinanya
- Kordinator Wilayah 1 adalah UNRI dengan Akh Syamsul Arifin sebagai pimpinanya
- Kordinator Wilayah 2 adalah UNILA dengan Akh Ali Akbar sebagai pimpinanya
- Kordinator Wilayah 3 adalah IPB
- Kordinator Wilayah 4 adalah UNY dengan Akh Ibrohim Aji sebagai pimpinanya
- Kordinator Wilayah 5 adalah UNAIR dengan Akh Faisol sebagai pimpinanya
- Kordinator Wilayah 6 adalah UNPATI
- BP dikoordinasi oleh UGM
Lalu dimana UNS? UNS menjadi
anggota di wilayah 4 dibawah koordinasi HASKA UNY.
Selain itu
Munas JRMN kemaren juga memberikan 3 amanah, yakni:
- Kaderisasi
- Isu dan Syiar
- Jaringan
Oleh karena itu, Musykernas kali
ini peserta dibagi menjadi 4 Tim, yakni Tim Kaderisasi, Tim Isu dan Syiar, Tim
Jaringan, dan Tim Keakhwatan. Untuk UNS sendiri, Tim Kaderisasi diwakili dek
Nur Ifah, Tim Isu dan Syiar aku sendiri yang mewakili, Tim Jaringan Salafudin
dan dek Dania, dan untuk keakhwatan yang mewakili Ukh Gesti. Satu hari ini
fokus mengadakan rapat internal dari masing-masing Tim dengan tempat yang
berbeda. Untuk Isu dan Syiar dijatah panitia bertempat di Masjid, di sini
selaain aku, juga ada akh Ibrohim dari Haska UNY, Akh Syaeful dari KMFM UGM,
Akh Syukron dari IONS UNEJ, Akh Sanusi dari FMI UNES, Akh Azzam dari JMG UGM,
Akh Dharma dan Akh Gunawan yang berasal dari FKMI Fikri UNTAN serta beberapa
akhwat di balik hijab sana yang tak diketahui oleh ikhwan nama dan
asalnya. Pembahasan pertama adalah
melakukan evaluasi terhadap renstra dan realisasi dari periode sebelumnya.
Kemudian menyamakan frame, terkait syiar dan isu yang mau diangkat untuk 2
tahun ke depan. Aku banyak belajar dari mereka-mereka, atsmosfer rapatnya jauh
berbeda dari apa yang biasa aku lakukan di kampus. Suasana rapatnya seakan-akan
hidup, tidak hanya satu-dua orang yang terlihat mengusai rapat tapi semua yang
ada di forum tersebut ngomong, ngungkapkan gagasan dan uneg-uneg’nya. Tak ayal
syuro’ internal isu dan syiar baru selesei pukul sembilan malam. Berjam-jam adu
argumen, berjam-jam saling menuangkan ide dan gagasan. Akhirnya menghasilkan
suatu rancangan untuk Isu dan Syiar selama 2 tahun kedepan. Setelah ini aku pun
menyusul Salaf yang sedang kesepian di kamar karena dari Tim Jaringan sudah
selesei semenjak Sore tadi. Kurang satu tim yang belum selesei yakni Tim
Kaderisasi. Yah memang kaderisasi itu pembahasannya banyak. Ditengah-tengah
Syuro’ tadi, tepatnya ba’da dzuhur untuk mencharge Rukhiyah ada tausyah dari
ust. Fris. Beliau ini eks Presiden BEM UNDIP di Era 2000’nan, anggota
legislatif, Aktivis, Trainner, dan juga munsyid. Beliau menyampaikan bahwa yang
harus dilakukan pemuda dalam berdakwah yakni, Semangat, Antusias, dan Sampaikan
sekreatif mungkin. Beliau lebih menyampaikan pengalaman-pengalamannya yang
menurutku sangat inspiratif. Yang mampu mengguggah semangat kami yang tertidur
lelap selama ini. Ada sesi menarik disini tausyah yang diestimasikan panitia
satu jam bisa selesei ternyata molor sampai Ashar karena ada salah satu peserta
yang menanyakan terkait motivasi/resep ustadnya menikah di Usia 23 tahun. Yah,
dimanapun tempatnya ketika bahas hal-hal seperti itu waktu terasa cepat berlalu
dan hal tersebut tak ada habisnya tuk dibahas.
Azan
subuh pun berkumandang, saatnya bergegas menuju masjid untuk Sholad Subuh.
Seperti kemarin setelah sholad Subuh membentuk lingkaran dan almatsuratan
bareng. Dilanjutkan dengan senam pagi satu jam kemudian. Senam pagi hari ini
beda dengan yang kemarin, senam pagii kali ini tidak hanya sekedar senam raga
tapi juga fikiran dan jiwa karena masing-masing peserta diwajibkan memberikan
satu gerakan, sehingga banyak dari peserta yang memberikan gerakan-gerakan aneh
yang menghadirkan tawa. Satu jam kemudian kami harus sudah berkumpul di Aula
untuk Rapat paripurna atau dengan kata lain menyampaikan hasil rapat dari
masing-masing Tim. Tapi sebelum dilaksanakan rapat Paripurna ada tausyah dari
Ustad Nurul beliau adalah Dosen Politenes Semarang yang menyampaikan terkait
teladan nabi Yusuf, kurangnya jiwa problem Solving dari pemuda saat ini dan
sebagainya. Rapat paripurna dimulai dengan penyampaian dari Tim Keakhwatan yang
diwakili oleh Ukh Gesti dari SKI FMIPA UNS, kedua Tim Isu dan Syiar oleh Akh
Ibrohim dari HASKA UNY, Kaderisasi Oleh (lupa namanya pokoknya dari UNTAN) dan
ditutup penyampaian dari Jaringan oleh Akh Fajar dari FMI UNES. Hasil-hasil
pembahasan tersebut yang kemudian menjadi program kerja JRMN selama 2 tahun
kedepan. Acara Musykernas JRMN pun ditutup dengan penyerahan kenang-kenang
kepada seluruh LDF yang hadir pada saat itu.
Setelah
Musykernas JRMN, dilanjutkan refresing sekaligus jalan-jalan ke Masjid Agung
Jawa Tengah. Sembari merfresh pikiran dan bernarsis ria sekaligus perpisahan.
Ya 3 hari terasa sangatlah cepat, seakan tak ingin ada perpisahan tapi
kenyataan berkata lain. Kami harus kembali ke asal kami masing-masing dan
membawa amanah ini tuk disampaikan ke saudara-saudara yang lain. 3 hari yang
luar biasa. Banyak pelajaran dan hal-hal positif yang aku peroleh. Aku bisa
kenal dengan saudara-saudara di luar kampus bahkan luar pulau jawa. Aku bisa
mengenal kultur-kultur mereka dan bagaimana posisi Lembaga mereka di
Universitasnya masing-masing. Bagaimana metode dakwah mereka terhadap objek
dakwahnya, Seperti FKMI Fikri UNTAN yang sukses mengajak mahasiswa,dosen,
karyawan bahkan satpam tuk menyemarakan JIKO pada hari jum’at, memberi Iftor
setiap kamis kepada yang berpuasa maupun tidak, serta senam bersama
dosen/karyawan tiap 2 bulan sekali. Atau IONS UNEJ yang sebentar lagi
mengadakan semnas Ke ilmiahan dan berhasil menjalin hubungan baik dengan
birokrasi. Dan lembaga-lembaga yang lain dengan keunggulan masing-masing. Musykernas JRMN ini sungguh luar biasa,
panitia yang luar biasa dan perhatian juga, bertemu orang-orang luar biasa dan
Insya Alloh menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
0 komentar:
Posting Komentar