Jum’at siang
ini, matahari seakan masih malu-malu tuk menampakan dirinya. Berselimutkan awan
hitam yang tebal terlihat ia nyaman sekali. Tetesan-tetesan air pun mulai
berjatuhan menambah kenyamanan dalam petualangan di dunia mimpinya. Aku iri
dengannya, seakan aku ingin melakukan apa yang ia lakukan sekarang. Namun, ada
hal yang lebih menarik dari itu. Saudara-saudara sesama pejuang dakwah FMIPA
se-Indonesia telah menantiku di salah satu kampus yang terletak di kota lumpia.
Jam digital yang nongkrong diwalpaper Hp-ku sudah menunjukan pukul setengah dua
siang. Tapi entah mengapa bus ini masih setia di terminal ini. Silih berganti
pedagang asongan berlalulalang memecah keheningan. Tiga puluh menit kemudian
roda-roda bus mulai berputar membawa kami menuju kota lumpia. Kota Surakarta,
Boyolali, Salatiga dalam 2 jam sudah terlewati. Tiba-tiba putaran roda bus
semakin melambat,
Rabu, 29 Januari 2014
- In: Ceritaku
- Posted By: Rifan Al Tw
- Comments: No comments